EKONOMI & BISNISKOLAKA

Akibat Corona, Ekonomi Tukang Cukur Jungkir Balik

1017
Salah satu lokasi usaha tukang cukur di Kolaka yang tutup akibat pandemi corona. foto: Sulyamin/Mediakendari.com

Reporter: Sulyamin/Editor: Indi La’awu

KOLAKA– Akibat pandemi corona perekonomian semakin lesu, dampak langsung dirasakan oleh usaha UMKM, salah satunya tukang cukur yang harus merasakan jungkir baliknya pendapatannya.

Aswandi yang memiliki usaha barber shop (tukang cukur rambut) mulai merasakan sulitnya pemasukan ditengah pandemi corona. Sebelum ada wabah ini, seharinya Aswandi meraup keuntungan Rp350 ribu – Rp400 ribu. Dengan pendapatan itu, Aswandi yang tengah duduk disemester akhir, mampu membiyai kuliah dan menyewa lokasi tempat cukurnya saat ini.

“Kalau saat ini, syukur sekali dalam sehari ada pemasukan Rp80 ribu. Turun drastis sekali, kalau terus-terusan bagini mau bayar kost pake apa, belum lagi bayar semester dan kontrak tempat usaha,” keluhnya kepada MEDIAKENDARI.com, saat ditemui di lokasi usahanya, Rabu 29 April 2020.

Ditengah pandemi, Aswandi juga ingin mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap dirumah saja dan melaksanakan social distancing. Namun, dirinya berujar jika menutup tempat usaha, jangankan biaya kuliah mau makan saja pasti susah.

“Kami sama dengan usaha lainnya,  dengan adanya covid-19. Bila kami buka ya dapat walaupun tidak seberapa, kalau kami tutup mau makan apa,” keluhnya.

Ditambah lagi, semenjak Universitas 19  November Kolaka diliburkan, usahanya makin sepi pengunjung. Karena mayoritas yang menggunakan jasanya adalah mahasiswa.

Hal yang sama juga dialami Ujang, pemilik usaha cukur rambut. Sejak adanya pandemi pendapatannya jauh menurun dibanding sebelum pandemi.

“Saya tetap mensyukuri apa yang saya dapatkan. Saya berharap semoga wabah ini cepat berakhir dan kepada pemerintah semoga ada perhatian khusus untuk profesi kami,” harapnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version