BUTON TENGAHFEATUREDSULTRA

Aksi Soal ADD dan DD, Dua Kelompok Demonstran Nyaris Adu Jotos

599

LABUNGKARI – Dua kelompok demonstran saling adu orasi dan hampir menimbulkan gesekan di depan Kantor Bupati Buton Tengah (Buteng), pada Senin (26/2/2018).

Awalnya, puluhan massa aksi dari Himpunan Pelajar Pemuda Mahasiswa Metere (Hippmet) melakukan Aksi Demonstran menuntut Pemerintah Desa Metere yang tidak transparan dalam pengelolaan ADD dan DD.

Koordinator Aksi, Rizal Ali menilai, terjadi banyak ketimpangan dan pengurangan volume dalam pengelolaan ADD dan DD. Oknum Kepala Desa diduga memperkaya dirinya dengan tindakan menyipang dari aturan yang berlaku diantaranya tindakan tersebut secara gamblang merugikan masyarakat Desa Metere.

“Pengurangan volume cakar ayam dalam RAB telah disepakati sebanyak 12 cakar ayam, namun realita yang ada di lapangan hanya tiga cakar ayam, di samping itu pengadaan pipa dalam RAB tertulis pipa SNl tapi realita yang ada hanya pipa SDR dan Elbow HDPE dalam RAB sudah jelas semua Elbo baru tapi kenyataan yang ada hanya bekas,” terang Rizal Ali dalam orasinya.

Selang beberapa waktu melakukan aksinya, Hippmet yang akan bergerak menuju Kantor DPRD Buteng kedatangan massa aksi dari Aliansi Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat (AP2M) Buteng.

Salah satu massa aksi AP2M Buteng, Sahlan mengatakan, Pemerintah Buteng butuh ketenangan dalam mengelolah penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

BACA JUGA: Diduga Korupsi ADD dan DD, Kades ini Didemo Warganya

Dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa dalam menyampaikan pengawasannya tidak selalu dilakukan dengan gerakan tetapi lebih mengedepankan asas musyawarah.

“Kita harus menyampaikan secara beretika untuk menemui Pemerintah Daerah, kita datang secara langsung tanpa ada gerakan aksi,” katanya menyinggung massa aksi Hippmet.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap mengawal kebijakan Bupati dan Wakil Bupati dalam pelaksanaan pembangunan yang hari ini kita sudah mulai rasakan, Kami meminta kepada orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk tidak mencampuri urusan daerah kami, sehingga dapat menganggu kinerja pemerintah yang lagi fokus merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang berbasis kerakyatan,” tegas Sahlan.

Untuk diketahui, akibat desakan dari AP2M Buteng, massa aksi dari Hippmet mundur. Nampak pula Polsek Lakudo dan Barisan Satpol PP menggawal jalanya gerakan.

Reporter: Dzabur
Editor: Kardin

BERITA TERKAIT :

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version