Reporter : Rahmat R
Editor : Kang Upi
KENDARI – Gubernur Ali Mazi menegaskan jika Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Sultra harus mampu bekerja secara profesional dan bukan semata-mata mencari jabatan.
Pernyataan ini disampaikan Ali saat memimpin upacara gabungan dalam rangka peningkatan kedisiplinan dan tanggung jawab PNS lingkup Pemprov Sultra, Kamis (17/01/2019).
“Para ASN seharusnya tidak mencari jabatan. Tetapi jika memiliki kecerdasan maka jabatan datang sendirinya,” paparnya Ali Mazi.Menurutnya, ASN harus memahami jika jabatan itu adalah titipan Allah dan sebagai alat untuk mengabdi pada negeri ini. Sebab itu, komitmen dan kejujuran menjadi pendukung membangun daerah.
Lanjut Ali Mazi, dirinya saat ini telah mengevaluasi program 100 hari kerja AMAN termasuk kedisplinan ASN. Dijelaskannya, jika pelaksanan program 100 hari kerja telah dilewati dengan baik, semua program prioritas telah dievaluasi serta melaksanakan pemantauan terhadap OPD sebab yang ditakutkan adalah anggaran terealisasi 100 persen namun sasaran tidak tercapai.
Selain itu, politisi Nasdem ini mengingatkan agar setiap ASN wajib mendisplinkan dirinya dan menjaga harmonisasi kerja.”Kita juga harus menjaga harmonisasi kita semua. ASN harus menjaga rahasia dan bekerja tidak sewenang-wenang,” jelasnya.
Mantan Ketua DPD I Golkar Sultra ini menyinggung banyaknya pemberitaan terkait polemik pergantian jabatan di Pemprov Sultra, yang ramai dikupas media awal Januari.
” Ini sudah tidak ada kerahasiaan lagi. Semua terbuka kepada umum. Jangan mengeluh sana-sini karena belum mendapat jabatan. Yang utama adalah kesetiaan terhadap pemimpin adalah yang utama,” tegasnya.
Ali Mazi kembali menegaskan, jika semua yang dilakukannya adalah perintah undang-undang, untuk melakukan penyegaran organisasi pemerintahan.
“Ini ada pertanyaan kenapa mau lama-lama pada satu jabatan, ada apa? Jadi harus ada penyegaran,” kata mantan Gubernur Sultra periode 2003-2008 ini.
Mengakhiri sambutannya, Ali Mazi meminta para ASN agar dapat menilai jika jabatan itu hanya cobaan dari Allah tidak dibawa mati. Yang terpenting dalam menjabat ini baginya yakni menjaga harmonisasi.
“Jangan hal kecil dibesar-besarkan. Kalau ada yang terjadi di Sultra jangan disebar luaskan ke luar sana,” tutupnya. (a)
.
