Reporter : Rahmat R
Editor : Kang Upi
KENDARI – Wacana mutasi pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memang kerap menjadi bola panas, yang mewacana di masyarakat.
Bahkan tak jarang wacana ini, menimbulkan spekulasi pro dan kontra serta adanya tudingan miring yang dihembuskan oknum tertentu yang tidak menyetujui adanya kebijakan mutasi di lingkup Pemprov Sultra.
Menyadari hal ini, Gubernur Sultra, Ali Mazi menegaskan bahwa dalam perombakan pejabat tersebut tidak ada “orang titipan”. Namun murni kepentingan dan demi kelancaran roda organisasi Pemerintahan Ali Mazi – Lukman Abunawas.
Hal ini ditegaskan Politisi Partai Nasdem itu, dalam sambutan pelantikan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sarifuddin Safaa serta 43 pejabat adimistrator (Eselon III) lain di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra.
Baca Juga : Sarifuddin Safaa Kembali Dilantik Sebagai Pj Sekda Sultra
Selain menegaskan tujuan perombakan kabinetnya, Ali Mazi juga meminta semua pihak agar tidak mengaitkan istrinya dalam proses mutasi maupun rotasi jabatan di lingkup Pemprov Sultra.
“Jangan istri saya dibawa-bawa dan ibu saya dibawa-bawa. Biarkan istri saya fokus di PKK dan Dharma Wanita Sultra dan ibu saya fokus pada kesehatannya,” tegas Ali Mazi di ruang pola Kantor Gubernur Sultra, Senin (07/01/2018).
Ali Mazi juga meminta seluruh ASN lingkup Pemprov Sultra agar tidak malas bekerja. Ditambah lagi mulai jenuh telah berada satu jabatan yang lama.
Baca Juga : Rotasi Keempat di Pemprov Sultra, 42 Pejabat Geser Jabatan
Gubernur Sultra 2003-2008 ini juga menegaskan, tidak ada pengistilahan ‘lahan basah dan kering’ dalam penempatan jabatan di Pemprov Sultra.
“Saat kita membangun dengan kapasitas kita semua. Menjadi gubernur juga berdarah-darah dari 15 kabupaten dan dua kota, yang pilih saya adalah masyarakat. Apa yang saya lakukan saat ini adalah perintah UU jadi jika tereliminasi jangan salah paham ,” tandas Ali Mazi. (b)