KendariKONAWE

Aliansi Masyarakat Konawe Bersatu Dukung Pemkab Tolak Cara Premanisme

385
×

Aliansi Masyarakat Konawe Bersatu Dukung Pemkab Tolak Cara Premanisme

Sebarkan artikel ini
Aliansi Masyarakat Konawe Bersatu
Aliansi Masyarakat Konawe Bersatu saat menggelar Demostrasi Penolakan Premanisme

Reporter : Betirudin
Editor : Ardilan

KENDARI – Sejumlah masa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Konawe Bersatu menggelar demostrasi penolakan premanisme di perusahaan tambang Konawe.

Hal tersebut berkaitan dengan ada kabar terdapat banyak aktivitas Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan sejumlah premanisme di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

Aliansi Masyarakat Konawe Bersatu menilai sebagian tenaga kerja yang masuk diperusahaan tersebut adalah orang diluar Konawe atau dengan kata lain masyarakat belum secara utuh merasakan manfaat dua perusahaan tersebut.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Syaiful Tora menerangkan pihaknya menyatakan secara tegas menyetujui hadirnya Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan dan Pemerintah Deerah (Pemda) Konawe.

“Dalam perekrutan karyawan, ini lebih memudahkan masyarakat dalam mendaftarkan diri sebagai pekerja dan segala informasi terbuka secara umum dan terhindar dari upaya Pubgli,” ungkap Syaiful Tora kepada MEDIAKENDARI.Com, Senin 27 Juli 2020.

Ia membeberkan tuntutan pihak yakni pertama, mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dan Managemen Perusahaan VDNI dan OSS untuk tetap melaksanakan perekrutan tenaga kerja lokal sebanyak 5000 orang.

Kedua, kata Syaiful Tora, mendesak pihak PT VDNI dan OSS untuk segera mencatat oknum pegawai (Humas) karena diduga tidak lagi bekerja secara profesional sebegai Humas dalam perusahaan.

“Mereka menghambat aktifitas perusahaan. Kemudian mereka juga menghambat aktifitas penandatanganan MoU perusahaan dan Pemkab Konawe. Kami juga mendesak kepada pihak perusahaan untuk segera memutuskan mata rantai oknum karyawan yang melawan kebijakan perusahaan dan Pemkab serta mendesak pihak kepolisian untuk segera menagkap oknum karyawan diduga memprovokasi masyarakat,” urainya.

Ia menambahkan jika tuntutan pihaknya tidak diakomodir, Syaiful Tora mengancam bakal mendatangkan jumlah masa yang lebih besar.

You cannot copy content of this page