KENDARI – Komitmen Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Muna Barat (Mubar) dinilai terlalu berlebih oleh sebagian pihak. Namun, AMAN Center menilai hal tersebut wajar-wajar saja, dan tidak perlu ditanggapi belebihan, mengingat Mubar merupakan merupakan daerah otonomo baru yang masih berusia 4 tahun.
“Wajar saja jika Gubernur memprioritaskan pembangunan di daerah yang baru 4 tahun mekar itu. Jadi tidak perlu ditanggapi serius kalau ada nada-nada miring dari pihak lain,” ucap Direktrur AMAN Center, Laode Rahmat Apiti, Kamis (11/10/2018)
Menurutnya, kebijakan Gubernur tidak akan diskriminatif, semua daerah akan diporsikan secara adil asal menyangkut kebutuhan rakyat Sultra. Terkait dengan kunjungan Gubernur Sultra di Mubar, merupakan komitmen pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) sebelum Pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub), termasuk janji pembangunan.
“Jadi apa yang dilakukan Gubernur Sultra terkait dengan janji beliau pada saat kampanye Pilgub dan rakyat Mubar juga memberikan surplus kemenangan sehingga tidak heran kalau gubernur memberikan “bonus” khusus terhadap rakyat Mubar,” terang pria yang akrab disapa La Olo ini.
Rahmat menilai pihak yang mengkiritisi pembangunan di Mubar ada beberapa kemungkinan, pertama lebih happy melihat masyarakat Mubar menderita, sehingga orang tersebut naluri kemanusiaannya telah mati. Kedua, dari pihak lawan saat Pilgub lalu, sehingga mencari simpati publik baru untuk mencari bargaining posisi.
“Biarkan gubernur membayar janji politiknya terhadap masyarakat Mubar, agar menuai hasil dengan komitmen politik mereka terhadap Gubernur Sultra saat pilgub lalu. Saat ini kita suport visi dan misi gubernur, kita tidak anti kritik bahkan AMAN butuh oposisi dalam pemerintahannya tapi oposisi yang solutif bukan oposisi yang cari posisi,” pungkasnya.(b)
Reporter:Rahmat R.