KENDARI – Komunitas Kendari berbagi adalah organisasi sosial yang bergerak pada bidang kemanusiaan dengan fokus program kerja aktif membantu sesama warga Kota Kendari yang membutuhkan bantuan.
Ketua Komunitas Kendari Berbagi, Kusuma Perwira mengatakan dalam membantu sesama Kendari Berbagi mengandalkan dana sendiri baik melalui iuran anggota maupun usaha lain yang halal seperti jualan bubur. Hasil penjualan bubur kemudian digunakan untuk membantu sesama.
“Dari pada sibuk cari donatur lebih baik kita usahakan dana sendiri melalui jualan,” terang Kusuma saat menjadi bintang tamu pada pada acara selamat pagi Sultra (SPS) di studio Mektv, Rabu 24 November 2021.
Dikatakan komunitas Kendari Berbagi terbentuk sejak tahun 2018 dengan misi membantu sesama, tapi dalam perjalananya komunitas Kendari Berbagi sempat terhenti dan kemudian lagi di tahun 2020.
“Ya sempat vakum dan kebanyakan kawan-kawan komunitas istirahat, tapi ada juga yang keluar daerah mengurus usahanya, atau ada yang bekerja, kemudian di Januari 2020 kami hadir kembali dengan misi yang sama yakni membantu sesama,”terang Kusuma saat menjadi bintang pada pada acara selamat pagi Sultra (SPS) di studio Mektv, Rabu 24 November 2021.
Baca Juga : Warga Kasilampe Blokir Jalan Provinsi, Pemkot Tugaskan Camat Bangun Komunikasi
Poin penting dibentuknya Kendari Berbagi adalah karena banyak warga yang memerlukan bantuan dan uluran tangan sementara tidak banyak komunitas yang fokus membantu sesama.
“Ide awalnya mulai di medsos ada salah satu netizen yang posting di medsos ramai-ramai, terus banyak yang sarankan supaya saya bentuk satu komunitas dan akhirnya pada satu titik saya berpikir bagaimana kalau saya bentuk komunitas juga, karena ada orang yang tergerak hatinya untuk membantu tapi hanya sebatas di medsos, kenapa kita abaikan medsos dan turun langsung ke lapangan bantu orang-orang yang membutuhkan,” paparnya.
Salah satu bentuk bantuan yang diberikan Kendari Berbagi adalah membantu warga yang layak dibantu dalam hal pengobatan di rumah sakit. “Ada beberapa warga yang sakit tapi kurang mampu, kami membantu pengobatanya di rumah sakit sampai sembuh total,” ungkapnya.
Sampai saat ini jumlah anggota kumunitas kurang dari 10 orang padahal awal-awal pendirian anggota sampai 20 orang. Dari jumlah yang 10 orang itu berasal dari latar belakang yang berbeda seperti jurnalis, mahasiswa dari kesehatan ada juga pengusaha.
Penulis : Redaksi