HEADLINE NEWSKendariMETRO KOTA

Anggaran Dipotong, Dishub Sultra Tetap Optimis Serap PAD Hingga Rp 40 Miliar

367
×

Anggaran Dipotong, Dishub Sultra Tetap Optimis Serap PAD Hingga Rp 40 Miliar

Sebarkan artikel ini
Rakor Teknis Dishub Sultra 2019 Plaza Inn Hotel Kendari, Kamis (10/01/2019) (Foto : Rahmat R)
Rakor Teknis Dishub Sultra 2019 Plaza Inn Hotel Kendari, Kamis (10/01/2019) (Foto : Rahmat R)

Reporter : Rahmat R.
Editor : Kang Upi

KENDARI – Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Sulawesi Tenggara (Sultra) Hado Hasina dalam Rakor Teknis Dishub Sultra 2019 Plaza Inn Hotel Kendari, Kamis (10/01/2019) berencana akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kata dia, setiap tahun Dishub Sultra selalu berhasil meningkatkan PAD. Untuk tahun 2018 lalu Dishub mampu mengumpulkan Rp 11 miliar. Dia juga menyebut, keberhasilan pembangunan karena peran besar PAD dari Dishub.

“PAD Dishub Sultra terus meningkat sejak 2016 lalu, padahal pada 2015 tidak capai Rp 5 miliar saja,” papar Hado Hasina dalam sambutan pembukaan Rakor.

Dijelaskannya, sejak dirinya menjabat pada 2016 lalu, serapan PAD sebanyak Rp 6,1 miliar. Kemudian meningkat di 2017 menjadi Rp 10 miliar dan tahun 2018 kembali meningkat menjadi Rp 11 miliar.

Sedangkan untuk tahun 2019, mantan Pj Wali Kota Baubau ini menentukan target untuk terus meningkatkan serapan PAD hingga Rp 40 miliar dengan pemanfaatan maksimal sarana pelabuhan laut dan labuh jangkar.

“Kalau saya masih dikasih kesempatan Gubernur untuk menjabat dua bulan atau paling lama 1 tahun. Maka saya akan menyetor PAD hingga Rp 40 miliar untuk pemanfaatan laut dan labuh jangkar,” terangnya.

Untuk target ini, Hado menyebut jika dirinya kominten bisa mencapai target tersebut, walaupun anggaran biaya operasional Dishub Sultra telah dipotong hingga 75 persen.

“Anggaran operasional kami ini sebelumnya Rp 18 miliar kini dipotong dan tersisa Rp 10 miliar. Tapi kita komitmen saja,” ungkap Hado.

Dalam pemenuhan target tersebut, Mantan Kadis PU Pemkab Butur ini menysinyalir adanya hambatan pada kebutuhan anggaran untuk pemeliharaan pelabuhan yang ditiadakan, karena anggaran Dishub Sultra dipangkas.

Pada kesempatan tersebut, Hado membandingkan dengan kinerja Dishub Riau yang mampu menyetor Rp 30 miliar untuk PAD pertahun, dengan kondisi geografis yang sama dengan Sultra.

Menurutnya, keberhasilan Dishub Riau tersebut didorong faktor salah satunya ketersediaan biaya operasional yang maksimal serta pemeliharaan pelabuhan yang rutin.

“Jadi PAD terbesar kita di Dishub ini ada pada jasa labuh kapal yang dilakukan pada pelabuhan umum,” tandasnya. (A)

You cannot copy content of this page