RAHA,MEDIAKENDARI.COM – Menanggapi kasus yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna, beberapa waktu lalu yang diduga karena kelalaian pihak RS hingga mengakibatkan seorang ibu harus rela kehilangan bayinya pasca melahirkan.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Muna Awaluddin, angkat bicara soal dugaan kelalaian pihak RS Muna saat dikonfirmasi melalui via telepon, Minggu (10/09/2017)
Awaluddin mengatakan akan segera memanggil pihak RSUD Kabupaten Muna untuk dimintai keterangan serta pertanggungjawaban atas dugaan kelalaian yang dilakukan oleh oknum dokter dan bidan yang menanggani pasien (korban) pada saat itu.
“Tidak ada alasan apapun bagi mereka (oknum dokter dan perawat) untuk tidak memberikan klarifikasi dugaan kelalaian saat menangani pasien (Korban) karena itu sudah menjadi tanggung jawab mereka atas keteledorannya,” tegas Awaluddin.
Menurutnya, Mereka (Oknum) harusnya segera memberikan tindakan penanganan terhadap pasien (Korban) saat itu tanpa berlama-lama karena di RS itu ada yang namanya dokter, bidan, dan perawat jaga.
Dia juga menambahkan, bahwa pihak RS tidak punya alasan untuk membebankan pasien dengan menyarankan agar membeli obat diluar selain di Rumah sakit.
“Pihak RS tidak ada alasan untuk membebankan pasien membeli obat diluar RS. Apalagi bagi mereka peserta KIS atau JAMKESMAS karena kami telah manganggarkan biaya sekitar 1,5 Milyar pertahun buat pengadaan obat obatan di rumah sakit,” ungkapnya
>Sang Politisi dari Partai PAN itu melanjutkan, seluruh kebutuhan obat baik itu obat generik yang ekatalog maupun non ekatalog telah kami anggarkan sekitar Rp 500 juta. Jadi tidak ada alasan bagi rumah sakit untuk membebankan pembelian obat-obatan, kepada pasien.
“Jadi saya pikir itu adalah sebuah kesalahan dan kami akan segera memanggil pihak-pihak terkait mengenai hal ini”, tutupnya.
Untuk di ketahui, ibu reni (32) harus kehilangan bayinya diduga akibat kelalaian yang dilakukan oleh Oknum pihak RSUD Kabupaten Muna beberapa hari yang lalu,Selain itu pasien(korban) juga di bebankan biaya obat yang harus ia beli diluar rumah sakit sebesar Rp 1.900.000 untuk keperluan operasi.
Sampai berita ini diturunkan, pihak RSUD Kabupaten Muna belum mau memberikan konfirmasi kepada awak mediakendari.com terkait dugaan kelalaian oknum dokter dan oknum bidan RS Muna.
Laporan :Sulfikar
Editor :Jaspin