Kendari

Antisipasi Gempa Bumi, BMKG Sultra Pasang Sebelas Peralatan WRS

448
×

Antisipasi Gempa Bumi, BMKG Sultra Pasang Sebelas Peralatan WRS

Sebarkan artikel ini
Kepala Stasiun Geofisika, Rosa Amelia
Kepala Stasiun Geofisika, Rosa Amelia saat menunjukan Peralatan WRS. Foto: MEDIAKENDARI.COM/Ferito Julyadi

Reporter : Ferito Julyadi

KENDARI – Aktifitas Gempa Bumi Tektonik tentunya tidak dapat diprediksi. Kejadian alam tersebut datang tanpa adanya pemberitahuan, dan tidak jarang membuat masyarakat panik.

Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) kini sudah melakukan pememasang peralatan informasi.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia mengatakan saat ini pihaknya telah memasang sebelas peralatan Warning Reciever System (WRS) atau sistem penerima peringatan dini.

Ia menjelaskan, dengan pemasangan WRS ini kini pihaknya bisa lebih cepat saat menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat bila akan terjadi bencana alam Gempa Bumi.

Ia menyebut alat WRS itu pasang di sebelas lokasi diantaranya, Kantor Stasiun Geofisika Kendari, BPBD Kendari, Kabupaten Konsel, Konawe, Konut, Bombana, Kolut, Muna, Butur, Konkep dan Wakatobi.

“Alat ini sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun kali ini adalah versi terbaru. Sehingga penyampain informasi dari kami ke masyarakat bisa lebih cepat tersampaikan,” ungkap Rosa Amalia kepada MEDIAKENDARI.Com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 27 Juli 2020.

Selain itu, Rosa juga berharap agar masyarakat lebih menyiapkan diri untuk antisipasi dini, bila sewaktu-waktu Gempa Bumi Tektonik terjadi.

“Masyarakat harus mengenali lingkungan mereka tingga dan tahu titik-titik aman untuk mengevakuasi diri bila suatu saat bencana tersebut terjadi,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat di daerah dataran tinggi maupun rendah, atau yang berada di sekitar daerah yang rawan longsor harus lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri.

Penduduk di wilayah pesisir pantai atau laut pun harus berhati-hati bila terjadi Gempa Tektonik di deerah mereka. Namun, yang paling utama adalah tidak panik dan terpengaruh akan isu-isu miring Tsunami.

“Mengenali kondisi rumah pun sangat penting. Apabila memiliki retak-retak rambut pada tembok, sebaiknya segera diperbaiki dan juga perabotan gantung yang dapat melukai bila barang tersebut jatuh akibat Gempa,” bebernya.

Ia menambah peran Sekolah dan Guru sangat penting dalam mengedukasi siswa .

“Peran sekolah sangat penting dalam mengedukasi muridnya terkait protokol dalam evakuasi diri saat Gempa terjadi,” tutupnya.

You cannot copy content of this page