Reporter: Hasrun/Editor: Indi La’awu
Kasus positif Demam Berdarah di Kabupaten Bombana kembali bertambah. Tercatat untuk dibulan April bertambah tiga orang, sehingga total dari Januari hingga April 2020 terdapat 16 kasus demam berdarah dengan suspek DBD sebanyak 113 orang.
“Sampai Minggu (15 April 2020) ini terkonfirmasi 16 positif. Maret – Februari 13 positif dan April hanya bertambah tiga,” ujar Kadis Kesehatan Bombana, dr Sunandar, Rabu 16 April 2020.
Ia menjelaskan, penyakit DBD erat kaitannya dengan perilaku hidup sehat dan bersih. Sehingga diperlukan kerja sama yang baik dari masyarakat setempat dengan menerapkan pola 3 M plus untuk pencegahan.
“Mengubur barang bekas, menguras tempat air sebagi tempat perkembangbiakan, dan menutup tempat air, kemudian plusnya, yakni abatesasi,” jelasnya.
Tindakan pencegahan tersebut, menurut Sunandar telah disosialisasikan ke tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa
“Kita sudah sosialisasikan sampai ditingkat kecamatan, desa, dan kelurahan,” katanya.
Untuk di Kabupaten Bombana sendiri, Abatesasi atau pemberian obat tabur yang berfungsi membasmi telur dan jentik nyamuk, terutama nyamuk Aedes Aegypti dinilai lebih efektif dibanding fogging.
“Nyamuk di Bombana sudah redisten, fogging 98 tidak efektif. Kalau misalnya ada 100 nyamuk hanya dua saja yang akan mati. Sisanya hanya oleng lalu terbang kembali. Sehingga kami menyatakan fogging bukan lagi pilihan,” ujarnya.
Sunandar juga mengimbau ditengah pandemi Covid-19 saat ini masyarakat harus memperhatikan lingkungannya dan menerapkan hidup sehat, salah satunya dengan rajin cuci tangan.