BAUBAU – Salah satu Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Rahman Farisi (ARF), menyatakan dirinya masih mengikuti proses pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra.
Menurut ARF, dirinya masih optimis di perhelatan Pilgub Sultra 2018 mendatang. Karena menurutnya, nanti final ketika KPU telah melakukan pleno penetapan calon.
“Selama itu belum dilakukan, saya masih punya kesempatan untuk mencari celah merebut hati para pemilik partai dan simpati masyarakat,” ucap ARF saat dijumpai di salah satu hotel di Kota Baubau, Selasa (5/12).
Menurut dia, ada dua kemungkinan yang coba untuk dilakukannya saat ini, yakni melihat celah partai yang masih bisa berubah dukungannya. Kemudian kedua, mencari peluang pada partai yang belum memberikan dukungan pasti atau final kepada satu sosok di Pilgub Sultra 2018.
“Saya belum bisa berbicara lebih jauh mengenai partai-partai tersebut, karena ini mengenai etis. Tetapi komunikasi saya dengan beberapa petinggi partai selalu rutin saya lakukan,” terangnya.
ARF juga menuturkan, sebelum pleno KPU, dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), banyak hal bisa saja terjadi di waktu menjelang akhir. Misalkan saja, partai merubah dukungan dan merombak koalisi dan hal itu pernah terjadi pada Pilkada di tahun 2015-2016 lalu.
“Untuk calon wakil saya, hingga saat ini belum ada perkembangan tetapi itu akan saya komunikasikan dengan partai pengusung karena saya kan bukan dari anggota partai,” tuturnya.
Terkait belum ditentukannya wakil, lanjut ARF, ada alasan kuat yang mendukung hal itu. Sebab bila langsung menentukkan pasangan calon wakil akan sulit mendapat dukungan partai seperti beberapa calon kandidat yang sudah lebih dulu menentukan langsung pasangan wakilnya.
Sedangkan jika ada tawaran dari calon lain untuk menjadikan dirinya sebagai wakil, sampai saat ini dia masih berkomitmen sebagai Cagub, bukan Cawagub.
“Jika ada yang menawari saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saat ini saya hanya berpikir untuk maju sebagai Calon Gubernur,” tegasnya.
Ditanya mengenai dukungan partai, ARF mengaku yang terpenting adalah memperoleh dukungan partai yang cukup untuk lolos sebagai calon Gubernur.
“Saya tidak ingin memborong partai, intinya saya bisa dapat partai untuk lolos dan bertarung, karena memborong partai adalah strategi orang yang bukan petarung,” pungkasnya.
Reporter : Ardilan
Editor: Jubirman