KENDARI – Untuk menindaklanjuti kerja sama lintas batas membangun ketangguhan Daerah Aliran Sungai Wanggu antara United States Agency for International Development (USAID) yang merupakan project dari Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) regional Sulawesi Tenggara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, dan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan membahas nota kesepahaman di Ruang Rapat Wali Kota Kendari, Selasa (15/10/2019).
Pembahasan ini merupakan tindaklanjut hasil rapat pada Selasa (8/10/2019) di salah satu hotel di Kendari.
Sekretaris Kota Kendari, Nahwa Umar mengatakan banjir terparah di Kota Kendari yang selama ini diakibatkan meluapnya sungai Wanggu. Untuk itu, Pemerintah Provinsi sulawesi Tenggara selaku leader, Pemerintah Kota Kendari, dan Kabupaten Konawe selatan akan terus konsisten melaksanakan kerja tim dalam menuntaskan banjir yang merendam Kendari dan sebagian desa di Kabupaten Konawe Selatan.
BACA JUGA :
- Jumat Berkah, Sayap Muda HR Kembali Berbagi, Penerima Manfaat Bantuan Titihkan Air Mata
- TP-PKK Konawe Pamerkan Makanan Khas Tolaki di Halo Sultra
- Trinop Tijasari akan Bawah PKK Konawe Wakili Sultra ke Jambore Nasional
“Dari Konsel maupun dari kami pemerintah kota akan terus aktif dan konsisten dalam rangka penyelesaian banjir akibat kiriman dari hulu yang masuk ke kali wanggu,”ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan pembebasan lahan bagi warga yang bermukim di sekitar sungai yang menjadi langganan banjir dan akan merelokasi mereka. Namun, untuk tempat relokasi, pemerintah Kota akan menunggu hasil dari tim terkait lainnya.
“Tidak ada solusi lain kecuali mereka direlokasi, karena kalau dibiarkan bertahan nanti disangkanya pemerintah yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya. (A)