Reporter : Erwino
Editor : Indi
KOLAKA – Naas bagi para Atlet Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo Kabupaten Muna. Belum saja berlaga dikejuaraan Pekan Olahrga Provinsi (Porprov) ke XIII di Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra), mereka malah diserang penyakit diare masal saat berada di pondokan dengan kondisi lingkungan tidak sehat dan atlet harus tidur dengan hanya beralaskan tikar.
Sedikitnya ada 10 orang atlet yang terkena penyakit diare. Akibatnya, para atlet harus diinfus sebagai tindakan medis pengobatan di puskesmas terdekat. Irosnisnya, bukan diberi perhatian, mereka malah dikatai “pengotor” oleh salah satu oknum panitia Porprov Muna yang kebetulan ada dipondokan itu.
Atas perkataan tersebut, team asuhan Shumi Tata geram. Mereka memilih minggat dari pondokan untuk mencari tempat yang lebih layak ditempati. Itupun biaya sewa rumah menggunakan dana pribadi ketua pengcab.
Shumi Tata selaku Ketua Pengcab Taekwondo Muna saat dikonfirmasi mengatakan, jika kondisi yang dialami atlet-atlet asuhannya itu memang benar adanya. Kata dia, pasca perawatan di puskesmas, tak ada satupun panitia Porprov Muna yang datang untuk menengok dan memberikan perhatian. Bukan hanya itu, pasca minggat pun hingga saat ini, belum juga ada tanggapan dari pihak panitia.
“Sementara belum ada tanggapan apa-apa dari panitia Porprov Muna, mungkin mereka belum tau lokasi pondokan kami yang baru,” kata Shumi Tata diamini salah satu pelatih taekwondo Muna, La Ifi, Senin (10/12/2018).
Kendatipun demikian, Kasat Pol PP Muna itu tetap memberikan semangat dan motivasi terhadap para atletnya untuk berjuang demi mengharumkan nama daerah. Apalagi kondisi atlet saat ini sudah membaik. Ia hanya berpesan kepada panitia Porprov Muna agar lebih tahu diri atas tugas dan tanggungjawabnya.
“Tahu diri dong terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Meski begitu, kami tetap semangat untuk menjadi yang terbaik, terserah panitia mau urus atau tidak. Kita akan buktikan cobaan ini dengan prestasi,” tandasnya. (A)