Redaksi
KENDARI – Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyambut positif penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, Bahlil yang juga Mantan Ketua Umum BPP HIPMI Periode 2015—2019 ini telah memiliki trackrecord yang mumpuni dalam posisi yang diembannya saat ini di Kabinet Kerja Jilid II.
Ketua Umum HIPMI Periode 2019—2023 Mardani H Maming menuturkan, penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala BPKM adalah pilihan tepat karena beliau memiliki pengalaman yang mumpuni dalam bidang tersebut.
Selain itu, kata Mardani, terpilihnya Bahlil juga diproyeksi akan memberikan angin segar dan dampak positif bagi perkembangan HIPMI pada masa yang akan datang.
“Kami sangat bangga melihat ketokohan Bang Bahlil, orang dari kampung bisa masuk di kabinet Jokowi sebagai penyemangat kita orang yang ada di daerah,” kata Mardani H Maming.
Mardani meyakini Bahlil mampu membantu pemerintahan Jokowi selama lima tahun kedepan, yaitu menyelesaikan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan, juga membuka lapangan pekerjaan dengan menarik investasi sebanyak-banyaknya.
Bukan hanya itu, lanjut Mardani, Presiden Jokowi juga telah memberi penekanan kepada menteri kabinet yang telah dilantiknya yaitu agar reformasi birokrasi dilakukan secara konkret dengan menyederhanakan hal-hal yang ruwet dan ribet.
BACA JUGA:
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
- Pemilik SPBU Wonggeduku Terima Silaturahmi Cabup Harmin Ramba di Kediamannya
Untuk itu, ia memastikan ditunjuknya Bahlil tentu tidaklah dilakukan secara langsung dan tanpa pertimbangan khusus, sebab Bahlil kualitas dan latar belakangnya telah diketahui. Artinya, Bahlil di mata Jokowi bisa bekerja cepat, cerdas dan produktif.
Mardani mengatakan, menilik HIMPI diakhir masa kepemimpinan, Bahlil memiliki kinerja yang sangat memuaskan. Buktinya, pada tahun 2019 total investasi semester 1 mencapai Rp395 triliun atau hampir 50 persen dari target investasi sebesar Rp792,3 triliun.