KENDARI – Menjabat selama kurang lebih 20 tahun sebagai dosen tetap, Bakhtiar Abbas meraih penghargaan sebagai dosen terbaik dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam (Stie 66) Kota Kendari.
Penghargaan tersebut didapat sebagai bentuk apresiasi dengan berdedikasi terlama sebagai dosen Stie 66 Kendari yang sudah mencapai genap 20 tahun pengabdian, terhitung mulai dari tahun 2001 sampai 2021
Selain dosen pengajar, Bakhtiar Abbas juga merupakan ketua Stie 66 Kendari yang dilantik sejak dari tahun 2018 sampai dengan 2021 ini.
Stie 66, diketehui memberi reword bagi setiap dosen atau tenaga pengajar yang telah mencapai masa pengabdiannya di yayasan selama 20 tahun
“Semua dosen memiliki peluang untuk mendapat penghargaan dosen terbaik, karena ini tidak hanya di khususkan untuk dosen tetap tapi semua dosen pengajar di yayasan,” ungkap Bakhtiar Abbas Sabtu, 13 November 2021.
Sedangkan untuk tahun ini dengan banyaknya calon penerima penghargaan, maka ada beberapa prasyarat seperti, salah satunya dosen yang telah mencapai masa mengabdinya selama 15 tahun dan pihak kampus stie 66 telah mengantongi beberapa nama yang telah mencapai masa pengabdian hingga 15 tahun dan inilah yang nantinya akan mendapatkan penghargaan sebagai dosen terbaik selanjutnya
“Karena ini juga terkait dengan bukan hanya penilaian penghargaan tetapi juga dari penghargaan secara nasional dari layanan lembaga pendidikan tinggi yang dimana di dalamnya selalu melakukan reword apresiasi yang diberikan kepada dosen yayasan yang pengabdiannya mulai dari 20 tahun ke atas,” tambahnya
Terkait motivasi, Bakhtiar Abbas berangkat dari tanggung jawab yang harus ditunaikan dengan menjalankannya penuh kefokusan selayaknya kita bagian dari lembaga itu, sehingga segala strategi baik dari segi akademis maupum non akademis bisa menunjukan bahwa stie 66 solid dan tingkat memiliki tingkat loyalitas yang tinggi
“Bila diliat dari syarat pengabdian 15 tahun ke atas, berarti saya yang pertama mendapatkan penghargaan dosen terbaik di stie 66, karena masa pengabdian saya sudah 20 tahun,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Ismail