Kolaka Utara

Banjir Bandang Kembali Hantam Wilayah Kolut, Wabup: Diduga Disebabkan Aktifitas Pertambangan

3010
×

Banjir Bandang Kembali Hantam Wilayah Kolut, Wabup: Diduga Disebabkan Aktifitas Pertambangan

Sebarkan artikel ini
H. Abbas,SE wakil bupati kolaka utara didampingi kepala desa sulaho dan kepala BPBD kolaka utara saat wawancara di lokasi banjir di dusun empat desa sulaho kecamatan lasusua kabupaten kolaka utara provinsi sulawesi tenggara,kamis 31/12/2020. Foto : Pendi

Reporter : Pendi

KOLUT – Banjir bandang kembali menerjang wilayah Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). Setelah sebelumnya menerjang Desa Batuganda, kali ini banjir disertai lumpur menerjang Desa Sulaho.

Kepala Desa Sulaho, Nasir menuturkan, banjir bandang terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut Kamis 31 Desember 2020 sekitar pukul 04.00 WITA dini hari, dengan ketinggian air dan lumpur mencapai 50 Cm.

“Ada 15 rumah warga yang terendam air dan lumpur, dan bukan hanya rumah warga yang terendam banjir namun puluhan hektar kebun, empang dan hamparan lainnya ikut terendam,” kata Nasir saat ditemui MEDIAKENDARI.com, Kamis siang.

Atas terjadinya banjir disertai lumpur yang kembali menghantam wilayah Lasusua ini, Wakil Bupati Kolut, Abbas menduga hal itu terjadi akibat aktifitas pertambangan di pengunungan diatas Desa Sulaho.

“Kalau kita lihat secara kasat mata banjir ini yang membawa lumpur yang merah ini ya kita sudah bisa tahu bahwa asalnya itu dari areal pertambangan,” tegas Abbas ditemui usai meninjau lokasi banjir.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut ketika aktivitas pertambangan masih berjalan, kawasan terdampak banjir tersebut tidak aman untuk ditinggali masyarakat.

“Masyarakat yang masih mau tetap untuk tinggal disini saya katakan tidak aman kedepannya, karena kejadian ini bukan hanya baru kali ini terjadi, namun sudah sering terjadi banjir seperti ini,” terangnya.

Diungkapkannya juga, banjir terjadi karena kapasitas sungai tidak mampu untuk menampung debit air yang disertai lumpur yang akhirnya terjadi meluap ke pemukiman warga.

“Kita bisa lihat ini semua tanah yang sudah jadi lumpur yang terbawah dari gunung sehingga mengakibatkan aliran sungai tersebut menjadi tersumbat,” jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil para pengusaha tambang agar bisa turut membantu meringankan beban warga yang menjadi korban banjir.

“Ini kita akan pikirkan kepada semua pihak agar bagaimana para pengusaha khususnya yang menambang disini bisa membantu masyarakat,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah relawan telah tiba di lokasi dan membantu membersihkan rumah warga mengunakan kompresor dan bantuan BPBD Kolut.

Kepala BPBD Kolut, Syamsuryani yang tiba di lokasi juga membawa 20 paket sembako berisikan beras, air minum, Indomie, ikan sardin, minyak Bimoli, dan sabun cuci.

Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun, selain merusak rumah dan harta benda lainnya, banjir juga memghayutkan 30 ekor bebek dan 32 ekor ayam serta 3.300 biji kelapa milik warga. /B

You cannot copy content of this page