Editor : Kang Upi
KENDARI – Tim Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari bersama sejumlah tim dari PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) menjaga jalur alternatif yang baru dibuka untuk pengendara, guna menghindari banjir di Kecamatan Sampara.
Banjir terparah di wilayah ini terletak di Desa Andedowi, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe akibat meluapnya Sungai Pohara sehingga menggenangi permukiman dan jalan utama dari dan menuju Kota Kendari.
Untuk membuat jalur alternatif melewati genangan air setinggi satu meter ini, dua alat berat dari PT VDNI diturunkan untuk memotong sisi bukit, yang berada di sisi kanan jalan utama di desa tersebut.
Salah seorang anggota Tim BPJN XXI Kendari, Feri menjelaskan, pihaknya bersama tim dari VDNI saat ini sedang stand by di lokasi banjir di Kecamatan Sampara untuk membantu kemungknan adanya kendaraan yang terjebak di jalan alternatif yang baru dibuat.
“Jadi sekarang kita stanby, untuk mernjaga janagan sampai ada kendaraan yang nyangkut di jalur alternatif,” kata Feri.
Ia juga menjelaskan, Tim BPJN XXI Kendari sebenarnya sedang mencoba solusi terbaik untuk mengatasi banjir yang menggenagi jalan raya di Kecamatan Sampara agar akses jalan bisa dilewati.
“Yang bisa dilakukan salah satunya dengan mendatangkan Jembatan Bailey atau ditimbun. Karena untuk jembatan bailey ini memakan waktu, maka kami memilih untuk melakukan penimbunan,” jelasnya.
Namun untuk penimbunan, kata Feri, pihaknya menunggu banjir yang menggenangi ruas jalan utama di Kecamatan Sampara ini surut, untuk mencegah material timbunan terbawa air.
Baca Juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
“Kalau ditimbun sekarang juga percuma, karena air masih tinggi. Bisa jadi kalau ditimbun sekarang material akan terbawa air, jadi kita menunggu dulu air surut baru langsung ditimbun,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT VDNI, Rusmin Abdul Gani menjelaskan, untuk mendukung proses penanganan banjir di Kecamatan Sampara, pihaknya telah menurunkan dua unit alat berat untuk membuat jalur alternatif.
“Selain itu, alat berat juga disiagakan untuk menarik mobil yang terjebak di jalur alternatif, maupun di kawasan banjir,” pungkasnya.