Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi menghadiri penyaluran bantuan tunai yang dilaksanakan serentak secara nasional melalui video konferens di Istana Negara, Senin 04 Januari 2021.
Ali Mazi mengikuti jalannya seremonial penyaluran bantuan itu dari Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur di Kendari.
Didampingi oleh sejumlah pejabat senior lingkup Sultra diantaranya Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati), Sarjono Turin
dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Nur Endang Abbas. Seain itu, terlihat juga sejumlah kepala cabang Bank milik pemerintah serta perwakilan penerima bantuan.
Melalui siaran pers yang diterima MEDIAKENDARI.com Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini dalam sdambutannya menyampaikan tiga jenis bantuan yang disalurkan oleh pemerintah kepada masyarakat sasaran se-Indonesia.
Pertama, Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan melalui bank-bank pemerintah langsung kerekening penerima.
Tri menjelaskan, Penerima bantuan PKH secara nasional berjumlah 10 juta keluarga dengan total anggaran sebesar Rp 28,7triliun. Bantuan ini diberikan dalam empat tahap selama satu tahun, yakni pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.
PKH menyasar sejumlah kelompok seperti keluarga yang di dalamnya terdapat ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
“Besaran bantuan tergantung pada komponen PKH, mulai dari komponen ibu hamil hingga untuk anak sekolah (secara berjenjang dari SD hingga SMA),” ujarnya.
Kedua, bantuan tunai sembako bagi 18,8 juta keluarga dengan total anggaran sebesar Rp 45,12 triliun. Nilainya, Rp 200 ribu per bulan setiap orangnya. Penyalurannya sepanjang tahun, yang dimulai sejak Januari hingga Desember 2021, juga melalui bank-bank milik pemerintah.
Ketiga, bantuan social tunai (BST) bagi 10 juta keluarga dengan total bantuan sebesar Rp12 triliun. Setiap penerima BST memperoleh bantuan sebesar Rp 300 ribu selama empat bulan dalam setahun, yakni Januari, April, Juli, dan Oktober. BST akan disalurkan melalui kantor pos.
Khusus pada bulan Januari ini, pemerintah menyalurkan anggaran untuk tiga jenis bantuan tersebut sebanyak 13,93 triliun, dengan rincian PKH sebesar Rp 7,17 triliun, bantuan tunai sembako Rp 4,76 triliun, dan BST sebesar Rp 3 triliun.
Bagi penerima yang sakit, lanjut usia, dan penyandang disabilitas berat, bantuannya akan dibawakan langsung kerumah masing-masing penerima, baik oleh pihak bank penyalur maupun PT. Pos Indonesia.
“Bantuan ini harus dipergunakan sebaik-baiknya. Dilarang kera suntuk dibelikan rokok dan minuman keras,” tegas Tri.
Sementara itu, dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyampaikan bantuan tunai ini diharapkan dapat menaikan geliat ekonomi nasional. Belanja masyarakat penerima bantuan diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu menegaskan, bantuan ini sama sekali tidak boleh ada potongan dalam bentuk apapun. Nilainya utuh dan dikirimkan langsung lewat bank maupun kantor pos.
“Saya perintahkan kepada para menteri dan gubernur untuk mengawal penyaluran bantuan ini agar prosesnya berjalan cepat, tepat sasaran, dan tidak ada potongan apapun. Rakyat tidak boleh menunggu terlalu lama,” tegas Jokowi.