Laporan : La Ode Maniala
Editor : Kang Upi
KENDARI – Banyaknya karyawan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang belum menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan disebabkan pengelola UMKM belum memahami manfaat BPJS Ketenegakerjaan.
Hal tersebut dikatakan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara, Muhyiddin DJ kepada Media Kendari Com, Selasa, (12/11/2019). “Belum semua pelaku UMKM mengerti dan memahami manfaat BPJS Ketenagakerjaan, sedangkan pengusaha menengah ke atas rata-rata sudah mengikutkan karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, ” jelasnya.
Untuk mengajak pelaku UMKM agar mau mengikutkan karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya telah melakukan berbagai cara seperti melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha UMKM tentang manfaat BPJS Ketenagakerjaan, serta mendorong pelaku usaha UMKM mengikuti BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, kami juga bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota untuk mengajak pelaku usaha di masing-masing daerah untuk mengikutkan karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga :
- Pj Bupati Busel Ridwan Badallah Tancap Gas, di Hari Pertama Menjabat
- Dukung Ketahan Pangan Nasional, Bulog Unaaha, Kabupaten Konawe Terus Lakukan Penyerapan Hasil Produksi
- Terjadi Kekosongan Jabatan di Lingkup OPD Prov Sultra, Anggota DPRD Syahrul Said : Kondisi Sedang Tak Baik Baik Saja
- PT Electronic City Indonesia Resmi Buka Gerai Baru di The Park Mall Kendari, Hadirkan Ragam Promo
- Bangun Sinergi, Pemda Konawe Bersama BPS Jaga Stabilitas Harga
- Usai Dilantik Jadi Pj Bupati Busel, Ini Langkah Awal Ridwan Badalah
Muhyiddin, menambahkan berbagai layanan BPJS Ketenagakerjaan meliputi program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun, dan program jaminan kematian. “Itu artinya, kalau karyawan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan tentu akan mendapatkan empat perlindungan,”terangnya.
Secara umum peserta BPJS Ketenagakerjaan di Sultra sampai November 2019 mencapai 140.000 dari sekitar 1,2 juta angkatan kerja.