NEWS

Bappeda Sultra Nilai Pindahnya IKN di Kalimantan Berdampak Positif

1330
Kepala Bappeda Sultra, J Robert

KENDARI – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memindahkan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan.

Pasalnya, pemindahan IKN membuat akses Sultra ke Ibu Kota lebih dekat yang tentunya membawa dampak positif.

Kepala Bappeda Sultra, J Robert mengatakan dengan berpindahnya IKN baru di Kalimantan maka Kebijakan pembangunan di Sultra akan lebih maju.

“Pembagunan kita kedepan itu terkait Bagaimana peran Sulawesi Tenggara berkontribusi dengan adanya penetapan ibu kota  baru di Kalimantan,” ujarnya.

Baca Juga : Tahun Ini, Dispenda Konawe Selatan Optimis Pendapatan Pajak Lebih Meningkat Lagi 

Robert menyebutkan, dari sisi konteks dalam tata ruang nasional sebenarnya ada nilai strategis yang diperoleh Sulawesi Tenggara dengan adanya perpindahan ibukota baru.

“Maksud saya dengan pindahnya Ibu Kota Negara Baru, di Kalimantan, Secara Ototomatis akses Sultra sudah sangat dekat. Kalau kita berbicara logika itu, ibaratnya kalau kita bicara sesuatu itu yang sudah dekat akan makin mudah. Intinya pengaruhnya berdekatan dengan ibu kota pengaruhnya terhadap pembangunan akan lebih cepat pula,” jelasnya.

Tampak Kantor Bappeda Sultra

Selain itu, juga, perkembangan  perekonomian di Sulawesi Tenggara semakin cepat. Disitu nanti yang paling utama yang akan dilihat bagaimana Sulawesi Tenggara menempatkan diri dengan memanfaatkan peluangnya yang sudah terbuka lebar.

“Kedepannya Sultra mempunyai peluang besar dengan pindahnya ibukota negara baru. tentu ibukota negara baru ini kan butuh dukungan seperti sarana dan prasarana, salah satu yang kita lihat saat ini terkait dengan pembangunan rumah sakit jantung.

Plang Kantor Bappeda Sultra yang di desain menarik

Menurut Robert, Rumah Sakit Jantung yang ada di Indonesia hanya Dua. Pertama, Rumah Sakit Jantung Jakarta dan Rumah Sakit Jantung Sultra (sedang tahap pembangunan).

“Saat ini kan hanya ada satu di Jakarta dan kalau sudah selesai rumah Sakit Jantung Sultra, bersamaan dengan pindahnya ibu Kota Negara Baru, maka Rumah Sakit Jantung Sultra akan jadi penyokong Ibu Kota Negara baru,” tuturnya.

Baca Juga : Lawan 3 Terdakwa Vonis Bebas PT Toshida, Kejati Sultra Serahkan Memori Kasasi Ke Pengadilan Tipikor Kendari

Robert merasa bersyukur dengan kepindahan Ibu Kota Negara baru tersebut. Pasalnya, Dengan ada Rumah Sakit Jantung Sultra akan berfungsi lebih maksimal lagi. Selain itu juga dapat menyokong pelayanan kesehatan jantung di ibukota negara baru, karena kita sudah punya dan bagaimana kita membuka akses langsung dengan ibukota negara baru.

“Alhamdulilah jika ibu kota negara baru pindah di kalimantan. Artinya, negara sudah tidak perlu lagi membuat rumah sakit jantung lagi. Karena negara sudah memperhitungkan rumah sakit jantung Sultra yang setara internasional. Itu sesuai dengan harapan kita,” katanya.

Robert bilang, setelah ibu kota negara baru  berpindah secara otomatis sultra butuh investasi infrastruktur yang besar.

“Nah Sulawesi Tenggara itu sudah melihat akan potensi perkembangannya. Sehingga feeling itu sudah muncul sebelum-sebelumnya,” pungkasnya. (Adv).

Penulis : Dila Aidzin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version