BAUBAU – Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar sosialisasi Manajemen Rekayasa Lalulintas dan Desiminasi Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin).
Kepala Dishub Sultra, Hado Hasina mengatakan, Lalulintas di Kota Baubau cukup macet karena volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan raya. Ia mencontohkan di Jalan RA Kartini dan Jalan KH Agus Salim.
Akan tetapi, lanjutnya, dengan kondisi Kota Baubau saat ini, nampaknya Andalalin hanya dapat berlaku pada untuk bangunan yang baru hendak dibangun.
“Alternatif untuk mengurangi kemacetan ini, kami tawarkan program Manajemen Rekayasa Lalulintas yang yakni menerapkan jalan satu arah dengan wilayah parkir hanya menggunakan sebelah jalan saja,” jelas Hado saat bersosialisasi disalah satu hotel Baubau, (4/11).
Penerapan jalan satu arah tersebut diharapkan mampu menciptakan sistem transportasi yang lancar, aman, nyaman untuk mendukung kegiatan perekonomian dan investasi di wilayah Kota Baubau.
“Kita sudah lakukan studi dan tidak bisa diterapkan Andalalin yakni pelebaran jalan karena terlalu banyak Ruko (Rumah Toko, red). Jadi solusinya hanya satu teknik yang paling murah adalah Manajemen Rekayasa Lalulintas,” terangnya.
Selain itu tambahnya, teknik agar tidak macet. parkiran kendaraan tidak diperbolehkan kekiri kanan jalan, melainkan harus sebelah arah saja.
Walikota Baubau, AS Tamrin mengatakan, Kota Baubau merupakan Kota Lama dengan kondisi jalan yang sejak dulu sudah sempit. Olehnya itu lanjutnya, rekayasa lalulintas sangat dibutuhkan saat ini.
“Dengan adanya Andalalin diharapkan ini bisa mengurangi kemacetan di Kota Baubau dan lebih tertib lagi,” ucap Tamrin.
Orang Nomor Satu di Kota Baubau itu menambahkan, Kepala Dinas Perhubungan akan mengeluarkan teknik-teknik bagaimana rumus atau teori untuk mengatur Lalulintas agar tidak macet dan terlihat sesak.
Reporter: Ardilan
Editor: Kardin