Reporter : Betirudin
Editor : Ardilan
KENDARI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya telah menyiapkan langkah untuk mewaspadai kecurangan yang akan dilakukan oleh para calon kepala daerah (Cakada) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 nanti.
Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu mengungkapkan untuk mengantisipasi pratek-praktek kecurangan yang akan dilakukan oleh Cakada dalam kontestasi politik lima tahunan mendatang pihaknya sudah menyiapkan dua cara.
Dua cara itu, kata dia, strategi yakni mencegah dan menindak. Pada proses mencegah pihaknya membuat pemetaan kerawanan sedangkan menindak jika ada laporan akan tindak lanjuti.
“Siapa yang menjadi aktor pada kerawanan tersebut kami sudah petakan. Bahkan kami sudah membuat sejuta relawan yang dilibatkan dari semua kalangan untuk memonitor kecurangan yang terjadi pada Pilkada,” tulis Ketua Bawaslu Sultra kepada Mediakendari.com, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu 18 Juli 2020.
Menurut dia, pentingnya pengawasan kepada para Cakada karena apabila nantinya terpilih, Cakada tersebut yang akan memiliki kewenangan diberikan oleh negara mengambil kebijakan pembagunan suatu daerah.
“Anggaran dan kewenangan yang diberikan di kepala daerah, itu akan mempengaruhi hidup kita pada lima tahun yang akan datang baik itu diaspek pendidikan, ekonomi, budaya, keamanan dan seterusnya itu pasti berpengaruh,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar masyarakat memilih sesuai dengan pilihan hati nurani serta melihat sisi visi misi dari Cakada.
“Kita kawal bersama proses pelaksanaan ini, agar yang terpilih nanti adalah pilihan rakyat. Bukan karena dikasih uang, intimidasi. Tapi mereka memilih karena program dan visi misinya,” pintanya. (c).