Reporter : Jul Awal Sanatu
LAWORO – Menindak lanjuti surat edaran gubernur Sulawesi Tenggara tentang penundaan pembelajaran tatap muka, SMA N 1 Sawerigadi Kabupaten Muna Barat mempunyai kiat tersendiri dalam melakukan proses belajar selain dari pembelajaran daring atau luring.
Kepala SMA N 1 Sawerigadi La Tamburu mengatakan untuk melakukan pembelajaran daring atau luring sesuai edaran gubernur, pihaknya terkendala jaringan dan sarana prasarana yang dimiliki siswa itu sendiri.
“Pembelajaran online kami banyak kendala khususnya jaringan dan dari 218 siswa hanya 15 persen yang memiliki hp android,” jelas La Tamburu saat ditemui di kantornya, Selasa, 12 Januari 2020.
Mengantisipasi hal itu, ia mengaku pihaknya berinisiatif memiliki dan menerapkan cara tersendiri untuk tetap belajar walaupun tidak dengan tatap muka.
“Cara kami memberikan pembelajaran adalah siswa hanya datang ambil tugas untuk dikerjakan di rumah sesuai roster pelajaran yang sudah ada dan disetor sesuai jadwal pelajaran. Kita harus punya kiat tersendiri agar proses belajar siswa tetap berjalan” jelasnya.
Tamburu menambahkan siswa saat datang mengambil tugas pelajaran, siswa dilarang masuk di kelas sehingga proses belajar tatap muka tidak terjadi.
“Jadi kita tetap mengikuti edaran gubernur Sulawesi Tenggara terkait penundaan pembelajaran tatap muka,” pungkasnya.
Olehnya itu, La Tamburu berharap kepada orang tua siswa agar dalam kegiatan belajar anak di rumah diawasi dan diperhatikan.
“Kami minta orang tua siswa agar proaktif mengawasi anaknya di rumah. Apalagi kita saat ini tidak ada proses belajar mengajar tatap muka,” tutupnya. (b).