NEWS

Begini Klarifikasi Poros Keadilan Sultra, Soal Polemik Jetty PT Cinta Jaya

865
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Poros Keadilan Sulawesi Tenggara, Dedy Walengke

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Polemik Jetty PT. Cinta Jaya menemui titik terang pasca dipersoalkan beberapa pihak. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Poros Keadilan Sulawesi Tenggara, Dedy Walengke setelah berkoordinasi dengan Dinas Terkait.

“Memang awalnya kami menyoroti aktivitas Jetty ini, pasca keluarnya Surat KUPP Molawe untuk memberhentikan sementara, tapi setelah tim kami berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Dishub Sultra maka dijelaskan soal legalitas Jetty ini” ungkapnya saat ditemui media ini, Selasa (13/09/2022).

Baca Juga : Ali Mazi Harap Masyarakat Sultra Ikut Suskeskan Regsosek 2022

Data yang diterima lembaga ini, dari Dinas Perhubungan Sultra menyatakan jika sebaran Terminal khusus (Tersus) & Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (Tuks), di Sulawesi Tenggara (Sultra)terkhusus di daerah Mandiodo, Konawe Utara terdapat Tersus PT Cinta Jaya.

“Dugaan kami selama ini Jetty PT Cinta Jaya, yang tidak memiliki izin ternyata keliru setelah melihat data dari Dishub. Bahkan kami diberikan file sebaran Tersus sehingga kami tau perusahaan apa saja yang memiliki Jetty di Sultra ini,” katanya

Untuk menjawab keresahan terkait izin lingkungan pembangunan, Jetty PT Cinta Jaya, Poros Keadilan Sultra menyambangi Dinas Lingkungan Hidup Sultra untuk meminta penjelasan.

“Ternyata PT Cinta Jaya telah memiliki AMDAL (Analisis Masalah Dampak Lingkungan), kawasan sehingga pembangunan Jettynya telah memperhitungkan solusi kelestarian lingkungan. Tentu harapan kami, Perusahaan ini mau mengaktualisasikan hal-hal yang terurai dari dokumen ini sehingga lingkungan Mandiodo & sekitarnya tetap aman,” jelasnya.

Baca Juga : Agar Tepat Sasaran, Kapolres Konsel Pantau Penyaluran BLT BBM di Tinanggea

Meskipun awalnya menyoroti polemik Jetty PT. Cinta Jaya, Poros Keadilan Sultra menghendaki pihak perusahaan, tetap menghargai kebebasan berpendapat masyarakat Indonesia.

“Ini hanya persoalan mis komunikasi sehingga kami berharap tidak perlu lagi memperpanjang polemik. Semoga ini menjadi awal bagi kita untuk tetap menjalin kemitraan sehingga iklim investasi di Sultra tetap sejuk” tutupnya.

Reporter: Sardin.D

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version