WAKATOBI, MEDIAKENDARI.COM – KM Fungka Permata III, Sabtu (16/9/2017) pukul 22:00 WITA bertolak dari Pelabuhan Murhum Kota Bau-Bau dengan rute perjalanan menuju Pelabuhan Usuku, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, tiba Minggu (17/9/2017) dari jadwal yang ditentukan.
Saat perjalanan Minggu (17/9/2017) Kapal Fungka Permata III mengalami kendala buruk, mesin kapal tiba-tiba mati yang disebabkan tali vambel pada mesin pompa air putus, sehingga kapal tenggelam.
Salah seorang penumpang Ican, yang dihubungi melalui telepon, menceritakan, pada saat perjalanan tiba-tiba mesin kapal mati sekitar pukul 06:00 WITA selama kurang lebih dua jam. Setelah itu mesin hidup kembali lagi.
“Dalam perjalanan, tiba-tiba saja mesin mati. Selang 2 jam, mesin tersebut hidup lagi. Eh satu jam lagi, tiba2 lagi mati hingga seterusnya,” cerita Ican.
Pada Pukul 10:00 WITA, mesin kapal tidak bisa dikendalikan lagi, kapal mulai dimasuki air dan menyebabkan kapal miring ke samping kanan dengan keadaan air laut yang cukup berombak, dan semua penumpang mulai memakai pelampung.
Saat itu juga, lanjut menceritakan, kami mulai bergegas ke bagian depan kapal karena bagian badan kapal sudah dipenuhi dengan air laut, yang pada saat itu semua penumpang panik. Saat itu, lokasi kejadian berada di bagian selatan Pulau Sampolawa bagian Buton Selatan.
“Saat kapal miring kami lari kebagian depan. Kami mulai menyesuaikan dibagian depan kapal untuk menyeimbangi kapal yang sudah miring. Berlangsung selama itu kami bertahan dibagian depan dan diatas kapal dengan keadaan panik dan pasrah,” tuturnya.
Sekitar pukul 17:30, saat itu ada body batang yang lewat. kami berusaha memanggil tapi tidak direspon, karena terlalu jauh, apalagi suasana mulai gelap.
Kapal pun mulai retak, papannya mulai terbuka satu per satu, kami berusaha meninggalkan kapal turun ke laut menggunakan papan kapal yang sudah terpisah untuk berpegang. Saat kami turun dari atas, kapal mulai tenggelam dan terlihat hanya bagian ujung atas kapal.
” Saat itu, kami berada di bagian perbatsan Batuatas dan Pulau Binongko, kami bermalam di perairan menggunakan papan kapal dengan ukuran tiga kali tiga meter. Suasana mulai gelap, menggigil, kelaparan dan ketakutan. Beruntung ada salah satu teman kami yang membawa permen, hingga kami dapat bertahan,” ucap Ican.
[Baca Juga : KM Fungka Permata III Hilang, Basarnas Kendari Lakukan Pencarian]
Setelah malam berlalu, Pagi pun akhirnya menerangkan penglihatan para penumpang. Sekitar pukul 10:00 WITA, kapal nelayan datang mengangkut kami semua ke atas kapalnya. Meraka mulai melayani kami, membagi-bagikan makan dan air hangat selama perjalanan ke Pulau Sampolawa. Saat itu sudah sore, sekitar tujuh jam dalam perjalanan, kapal patroli pun datang dan memindahkan kami ke kapalnya menuju Sampolawa. Setelah sampai di darat, kami langsung dimuat dimobil menuju Baubau.
“Saat ini kami masih menunggu perintah, apakah kami akan diantar sampai ke Tomia atau bagaimana. Kami berharap atas kejadian ini, petugas dan pemerintah lebih ketat memeriksa kapal yang layak pakai. Bila perlu kapal penumpang disediakan atau didatangkan yang lebih canggih lagi, mengingat lintasan ke Wakatobi sangat keras ombaknya,” harapnya.
Perlu diketahui, semua penumpang kapal selamat atas kejadian ini, keadaan mereka sebagian sudah ditangani oleh RSUD Palagimata Kota Baubau dan sebagiannya berada di Rumah Salahudin Rahim, di Kelurahan Lamangga Kecamatan Betoambari, Kota Baubau.
Laporan: La Ode