HEADLINE NEWSKONAWE SELATAN

Begini Tanggapan PT WIN Soal Menambang di Belakang Sekolah

1069
General Manager (GM) PT. WIN Ahmat Hidayat. Foto : Erlin/Mediakendari.com/A

Reporter : Erlin
Editor : Wiwid Abid Abadi

LAEYA – PT Wijaya Inti Nusantara (WIN), sebuah perusahaan tambang yang beroperasi di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), belakangan ini menjadi sorotan karena melakukan aktivitas penambangan di kawasan pemukiman warga dan berada tepat di belakang sekolah.

General Manager (GM) PT WIN, Ahmat Hidayat mengatakan, aktivitas PT WIN di wilayah tersebut telah mendapat restu dari masyarakat maupun pemerintah setempat sebelum melakukan aktivitas penambangan.

“Kami juga tidak akan begitu saja menambang, kalau tidak ada kesepakatan dari masyarakat setempat dan juga pemerintah, meskipun itu masuk di dalam wilayah IUP perusahaan kami,” ungkap Ahmat, Rabu (7/8/2019).

Kata Ahmat, beberapa kesepakatan itu antara lain, pihak perusahaan menyetujui permintaan pihak sekolah yang meminta untuk meratakan gunung yang berada di belakang sekolah karena rawan longsor jika hujan lebat. Selain itu, pihak sekolah juga meminta dibuatkan pagar keliling.

“Kami juga menjalankan sesuai instruksi pihak sekolah untuk meratakan gunung tersebut yang dianggap dapat membahayakan siswa, dan juga membuatkan pagar keliling, yang sekarang sementara berjalan pembangunanya,” bebernya.

BACA JUGA :

Bukan hanya pihak sekolah, masyarakat setempat juga menawarkan permintaan yang sama, yakni meratakan gunung di belakang gedung sekolah. Selain itu, masyarakat meminta pihak perusahaan melakukan normalisasi sungai, melakukan reboisasi pohon yang ditebang

“(Permintaan masyarakat setempat) akan dilakukan paling lambat bulan ini akan dituntaskan,” kata Ahmat.

Ahmad berharap, dengan hadirnya PT WIN di Desa Torobulu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya soal lapangan pekerjaan.

“Selama kami menambang di daerah ini, kami selalu memenuhi kewajiban kami untuk selalu membayar biaya CSR dan juga dana comdev,” tutupnya.

Salah satu guru di SD 12 Konsel, Nur Aida membenarkan adanya kesepakatan antara pihak perusahaan dan pihak sekolah. Salah satunya adalah permintaan untuk dibuatkan pagar keliling.

“Memang tidak ada paksaan dari pihak perusahaan, kami sendiri yang minta untuk diratakan gunung yang berada dibelakang sekolah,” jelas Aida.

Aida juga menyatakan, pihak perusahaan tidak bersalah, karena telah ada kesepakatan dengan pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah setempat, meskipun menjadi sorotan dari banyak pihak tentang aktivitas PT WIN itu.(A)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version