Reporter: Hasrun/Editor: Kang Upi
RUMBIA – Hujan deras yang terjadi Minggu, 5 April 2020 membuat puluhan hektar tambak milik warga di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir.
Banjir yang merendam tambak budidaya ikan dan udang menjelang masa panen ini berpotensi membuat puluhan petambak terancam gagal panen dan mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Seakan habis jatuh tertimpa tangga, para petambak ini sendiri sudah mengalami kerugian atas distrbusi stok pakan yang terhambat akibat kebijakan semi lockdown di masa darurat corona, kini mereka pun kembali dihantam musibah.
Salah seorang pemilik tambak, Arduna (29) mengatakan, banjir akibat meluapnya Sungai Lameroro memang kerap terjadi, khususnya jika hujan deras dengan durasi yang cukup.
Karena hujan, kata Arduna, debit air meninggi dan lalu menjebol tanggul Sungai Lamororo jebol karena lemahnya penahan, sehingga air sungai itu pun merusak tambak milik ayahnya dan warga lainnya.
“Tambak bapakku sekitar 20 hektar yang kena banjir. Ada juga milik orang lain. Ada tiga petak berisikan udang, habis semua dibawa banjir. Sekitar Rp 100 juta kerugiannya,” ungkap Arduna, Selasa 7 April 2020.
Atas kondisi yang terus berulang ini, Ia berharap, Pemda Bombana tidak abai untuk melakukan mengeruk sungai serta memperbaiki tanggul untuk menjamin keamanan usaha bagi para petambak.
“Supaya tidak banjir lagi, bayangkan saja selang waktu satu bulan sudah kena banjir lagi,” kata Ardun.
Dimintai tanggapan atas hal ini, Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Bombana, Muhammad menjelaskan, bahwa pihaknya telah merencanakan untuk membuat tanggul sepanjang 850 meter.
“Kita sudah buat laporan kajian cepatnya, nanti akan diserahkan ke pimpianan dan di usulkan ke bupati. Hanya sekarang masih fokus di Covid – 19 anggaran juga dialihkan kesana,” terangnya./A