KendariEKONOMI & BISNISPELUANG BISNIS

Bercocok Tanam di Rumah Jadi Tren Saat Pandemi, Pupuk Tanaman Laris Manis

4109
Bercocok Tanam di Rumah
Tanaman hias di salah satu Toko Bunga di Pasar Bunga Kendari. Foto: MEDIAKENDARI.COM

Reporter : Ferito Julyadi

KENDARI – Selain berolahraga, warga Kota Kendari rupanya juga menggandrungi seni bercocok tanam dan merawat tanaman di masa pandemi Coronavirus Desease 2019 (Covid-19).

Protokol keamanan Covid-19 yang memaksa masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mendorong mereka memilih kegiatan yang satu ini.

Tren ini pun berdampak pada meningkatnya penjualan media tanam khususnya bagi tanaman hias seperti bunga, pupuk dan kebutuhan lainnya.

Penjual bunga di Pasar Bunga Kendari, Made menuturkan, sejak awal pandemi banyak warga yang datang ke tempatnya untuk membeli tanah bercampur pupuk kandang.

“Sekarang lebih banyak yang datang untuk beli tanah pupuk dibandingkan dengan tanaman hias. Bahkan saat ini dalam sehari bisa 2 – 5 karung terjual, dan dalam seminggu bisa 50 karung,” terang Made.

Untuk tanah pupuk dijualnya se harga Rp 40 per karungnya, jika diakumulasikan dalam seminggu terjual 50 karung, maka hasil yang diterimanya mencqapai Rp 2 hanya dari menjual tanah pupuk.

“Ada juga yang datang untuk membeli bunga, tapi tidak sebanyak tanah pupuk,” tambahnya.

Tidak hanya Made, pedagang bunga lain menjelaskan hal yang senada tentang laris manisnya tanah pupuk, sebagai produk yang banyak dicari masyarakat saat ini untuk bercocok tanam secara mandiri di rumah.

“Kalau disini banyak yang cari tanah pupuk, dalam sehari pasti ada dua sampe tiga orang yang datang untuk beli tanah pupuk,” terang Samsul, seorang pedagang di Pasar Bunga Kendari.

Masyarakat yang mungkin akan mulai bercocok tanam untuk menghabiskan waktu dan memperindah rumah dengan tanaman hias, bisa langsung datang ke taman bunga Kendari.

Rata-rata harga untuk bunga hias, mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 1 jutaan. Mulai dari tanaman hias gantung dengan ukuran mini hingga dalam pot tanah liat ukuran besar.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version