NEWSSULTRA

Berhembus Kabar Harga Beras 50 Kg di Wakatobi Tembus Rp 1 Juta, Ini Imbaun Pemprov Sultra

1280
×

Berhembus Kabar Harga Beras 50 Kg di Wakatobi Tembus Rp 1 Juta, Ini Imbaun Pemprov Sultra

Sebarkan artikel ini

KENDARI, Mediakendari.com – Harga beras 50 kilogram (Kg) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) dikabarkan menembus angka Rp Rp 1 juta. Terkait hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra membantah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sultra, Asrun Lio mengimbau agar terjadi perimbangan informasi sehingga antisipasi munculnya kisruh dapat diatasi apalagi menyambut bulan ramadan.

“Kita mengetahui bersama, setiap saat pemerintah bersama tim terpadu dan sejumlah pihak terkait lainnya akan terus berupaya mengendalikan laju inflasi. Termasuk dengan menurunkan tim yakni dengan menggandeng pihak TNI Polri untuk sidak hingga operasi pasar di Wakatobi apalagi pasca beredarnya isu harga beras yang tembus Rp 1 juta,” ungkap Asrun Lio.

Menurutnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan harga sejumlah komoditas penting, karena berkaitan dengan kemampuan dan daya jangkau serta daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia pun meminta kerjasama semua pihak, termasuk insan media untuk bersama-sama melakukan monitoring terhadap perkembangan inflasi di daerah, serta mengajak masyarakat untuk tidak panik, diantaranya dengan berbelanja secara bijak dan skala prioritas serta memanfaatkan olahan panganan lokal non beras yang sumbernya cukup berlimpah di masyarakat.

Ia mengaku sejumlah dinas teknis di Wakatobi, diantaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), termasuk Bulog sudah melakukan pengecekkan di lapangan, utamanya terkait harga pada tingkat agen hingga pengecer di pasar, dimana tidak ditemukan adanya harga beras yang mencapai Rp 1 juta per 50 kilogram. Bahkan dari hasil penelurusan tersebut, pihak agen pun membatah akan adanya lonjakan harga tersebut.

“Beberapa terakhir ini, Pemkab Wakatobi melalui Dinas Perindag dan Ketapang yang bekerjasama dengan Bulog, Kepolisian, dan TNI telah membanjiri pasar dengan beras Bulog. Pasar murah juga akan terus dilanjutkan, mulai dari Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, hingga Pulau Binongko dengan total 76 ton beras medium. Jadi operasi hingga sidak pasar tetap melibatkan tim terpadu, sekaligus memberikan tindakan tegas bagi oknum-oknum yang secara sengaja melakukan spekulasi di pasaran,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Pemkab Wakatobi, Nadar menyebut, hasil pemantauan dari pihaknya untuk beras medium dijual seharga Rp 820 ribu untuk beras 50 Kg. Sedangkan beras premium dijual Rp 850 ribu per 50 Kg. Untuk harga eceran, beras dijual Rp 21 ribu per 1 Kg.

“Dalam upaya pengendalian lonjakan harga komoditas strategis dan pengendalian inflasi secara umum, Pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Bulog, TNI dan Polri untuk melaksanakan sidak pasar dan operasi pasar murah, khusus beras sebanyak 76 Ton yang tersebar diseluruh kecamatan,” katanya.

You cannot copy content of this page