KENDARI – Untuk lebih memudahkan melakukan transaksi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau masyarakat agar melakukan secara non tunai guna mendukung percepatan peningkatan ekonomi.
Kepala KPw BI Sultra, Minot Purwahono mengatakan dalam rangka memberikan kemudahan bertransaksi, Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk beralih ke non tunai.
“Tujuan Bank Indonesia yang mulai menggerakkan non tunai supaya memudahkan penelusuran rekening di setiap nasabah bank, dimana seluruh transaksi akan tercatat di buku rekening. Di sisi lain kesadaran masyarakat akan transaksi non tunai akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, serta menekan biaya pencetakan uang yang dilakukan BI setiap tahunnya,” ungkap Minot Purwahono saat ditemui usai kegiatan seminar nasional disalah satu hotel di Kendari, Rabu (20/12).
Selain itu, katanya, Bank Indonesia mendorong gerakan non tunai dikarenakan diera sekarang ini semakin maju, teknologi semakin canggih dan negara-negara tetangga sudah menggerakan tranksasi non tunai.
“Saat ini dengan transaksi non tunai masyarakat tidak perlu lagi ke bank, hanya menggunakan gadget sudah bisa melakukan transaksi, baik belanja dan lainnya. Yang lebih penting lagi, semua transaksi non tunai akan transparan, sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan yang namanya korupsi,” jelasnya.
Ia menuturkan, Bank Indonesia mengurangi transaksi tunai dikarenakan biaya produksi dalam pencetakan uang cukup tinggi, dimulai dari perencanaan, percetakan, distribusi. Namun, jika masyarakat telah melakukan transaksi non tunai, maka tidak dibutuhkan lagi pencetakan uang yang banyak.
“Dari sisi keamanan dengan non tunai, dapat menekan resiko kehilangan, kecurian akibat membawa uang dalam jumlah besar, juga sangat membantu menghindari antrian. Dan disisi lain jika semakin gencar di masyarakat melakukan transaksi non tunai, maka kecepatan melakukan transaksi akan tercapai, dan kemudahan yang akan didapatkan jika menggunakan transaksi non tunai, yakni bebas dari resiko kehilangan,” pungkasnya.
Reporter: Waty
Editor: Kardin
