KENDARI – Asosiasi Rumah Makan, Refleksi, Bioskop, Karaoke, Warkop, Pub (AROKAP) Sultra bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memberikan pemahaman tentang perizinan usaha kepada para pengusaha atau pelaku usaha.
Hal tersebut disampaikan Ketua AROKAP Sultra, Arman kepada wartawan MEDIAKENDARI.COM usai menghadiri acara Selamat Pagi Sultra di Studio MEKTV, Kamis 21 April 2022.
“Kita sudah kerjasama dengan PTSP dalam penerbitan izin usaha. Apalagi saat ini sudah menggunakan sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA). Semua itu sudah by online, dan banyak pengusaha yang belum mengetahui bagaimana cara masuk di sistem OSS RBA tersebut. Sehingga peran Arokap inilah yang memberikan pemahaman dalam pengurusan legalitas kepada para pengusaha,” ungkapnya.
Baca Juga : Tingkatkan Literasi Keuangan, PNM Kerjasama dengan BRI dan Pegadaian
Amran menjelaskan bahwa Arokap adalah asosiasi yang menggabungkan dari berbagai pengusaha khususnya pengusaha rumah makan, restoran, bioskop, karaoke, warung kopi, dan lain sebagainya, yang memiliki ide dan konsep yang sama sebagai mitra pemerintah.
“Jadi Arokap ini akan membantu pemerintah dalam rangka membina dari beberapa usaha baik itu usaha yang sudah ada maupun masih dalam proses perencanaan,” tuturnya.
Dikatakannya, arokap juga akan memberikan beberapa pembinaan salah satunya tentang perizinan usaha. Karena legalnya suatu perusahaan atau usaha yang akan dibawah di Arokap itu sendiri, tidak lain adalah legalitas.
“Legalitas itu akan menunjukkan apakah usaha itu masuk kategori resiko rendah, menengah, atau tinggi. Hal itu harus dipahami setiap pengusaha tentang status izin dan pengelolaannya seperti apa,” katanya.
Selain itu, peran Arokap juga akan menjelaskan tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Kota Kendari kepada para investor luar yang memiliki niat untuk membuka usaha.
“Mari kita sama-sama berpegangan tangan saling bahu-membahu kita ciptakan keamanan dan kenyamanan bagi pengusaha, pengelola, dan tamu,” pungkasnya.
Reporter : Hendrik Komantobuano
