FEATUREDKendariSULTRA

BI Ajak Masyarakat Sultra Peduli Uang Koin

483
×

BI Ajak Masyarakat Sultra Peduli Uang Koin

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Sebagai bentuk kepedulian terhadap perputaran uang logam maupun koin di Sulawesi Tenggara (Sultra), Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra mengajak seluruh masyarakat di Sultra untuk selalu peduli uang koin, sebagai bentuk untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Kepala tim sistem pembayaran dan pengedaran uang rupiah kantor perwakilan BI Sultra, Irfan Farulian mengatakan, kegiatan peduli koin tujuannya untuk mengajak masyarakat, untuk lebih peduli terhadap uang koin. Karena uang koin merupakan alat pembayaran yang sah.

“Uang koin yang dikeluarkan Bank Indonesia tidak pernah kembali lagi, artinya masyarakat enggan menggunakan lagi. Dan sampai saat ini, uang koin masih sah sebagai alat transaksi,” ungkap Irfan saat ditemui di tamkot Kendari, Minggu (28/10/2018).

Katanya, untuk uang koin yang beredar mulai dari pecahan Rp.1000, Rp.500, Rp.200, dan Rp.100 itu masih bisa digunakan khususnya di supermarket.

“Kami terus sosialisasikan uang koin kepada masyarakat sehingga uang logam ini masih dapat berguna karena bagi masyarakat, uang koin seakan tidak berharga,” ucapnya.

Ia menjelaskan, inklusi keuangan dapat diartikan bagaimana mengajak masyarakat yang belum menikmati fasilitas layanan perbankan formal bisa dinikmati oleh masyarakat, karena kalau inklusi artinya ada sebagian masyarakat yang tidak menikmati atau menggunakan fasilitas perbankan.

Lanjut Irfan, di tahun 2014 survei global menyatakan baru 35 persen penduduk Indonesia yang menggunakan layanan perbankan formal artinya ada sekitar 60 persen yang belum menikmati fasilitas perbankan seperti pelaku usaha informal, ibu rumah tangga, UMKM, petani atau nelayan

“Dengan peduli koin ini, salah satu bentuk untuk meningkatkan inklusi sehingga target tahun 2019 diangka 75 persen di seluruh Indonesia bisa tercapai,” katanya

Dirinya berharap agar kedepan lebih banyak lagi masyarakat yang menikmati fasilitas layanan perbankan serta layanaan lembaga keuangan non Bank seperti pegadaian, asuransi, BPJS.

“Sehingga di bulan inklusi keuangan dapat membantu masyarakat untuk mengenal produk-produk perbankan dan kegiatan seperti ini, akan dilaksanakan setiap tahun dengan tema yang berbeda dan Bank Indonesia akan selalu mendukung,” pungkasnya. (b)


Reporter : Waty


You cannot copy content of this page