Reporter: Nina Piratnasari
KENDARI – Dalam upaya mendorong kawasan pariwisata potensial, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berencana melakukan pengembangan kawasan pariwisata di Desa Malaha, Kabupaten Kolaka.
Kepala Perwakilan BI sultra, Bimo Epyanto mengatakan, Desa Malaha dipilih menjadi area pengembangan dikarenakan satu-satunya desa di Sulawesi Tenggara yang memiliki wisata pantai tanjung.
“Desa Malaha dipilih karena memiliki UMKM khas daerah pendukung wisata yang potensial dan berkembang di Kabupaten Kolaka seperti produsen minuman cokelat dan kripik pisang juga memiliki kelembagaan masyarakat berupa Pokdarwis dan Bumdes, serta memiliki integrasi dengan wisata lainnya seperti Padamarang,” katanya, Rabu, 2 Juni 2021.
Menurut Bimo, Bank Indonesia Sulawesi Tenggara juga berencana akan melakukan pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang difokuskan kepada peningkatan atraksi, peningkatan aksesibilitas, dan peningkatan amenitas di kawasan wisata Desa Malaha.
“Desa Malaha juga direncanakan menjadi kawasan wisata yang memanfaatkan teknologi digital untuk pembayaran retribusi dan pembayaran jasa lainnya di kawasan wisata maupun untuk bertransaksi dengan UMKM pendukung pariwisata mengingat digitalisasi dapat meningkatkatkan efektivitas maupun efisiensi aktivitas ekonomi antara pengunjung dan pengelola wisata,” tambahnya.
Meskipun demikian, saat ini masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi yakni pembatasan aktivitas obyek wisata Tanjung Malaha akibat covid 19 sejak Maret 2020.
“Masih terbatasnya infrastruktur pendukung obyek wisata, berupa; Gasebo, Sanitasi MCK dan air bersih, outlet kuliner khas Malaha, Mushola dan Landmark Wisata Tanjung Malaha serta area parkir, dan kemitraan usaha dalam rangka pengembangan objek wisata Tanjung Malaha antar kelembagaan ekonomi belum terbangun dengan baik dan masih didominasi oleh BUMDes Malaha,” tutupnya. (C)