Kendari

BMKG Bantah Indonesia Alami Gelombang Panas

397
×

BMKG Bantah Indonesia Alami Gelombang Panas

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Sumber Foto : dream.co.id (Google)

Reporter : Ferito Julyadi

KENDARI – Beredar pesan berantai melalu media sosial bahwa gelombang panas saat ini sedang melanda Indonesia. Terkait hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah hal tersebut.

Dalam siaran pers yang diterima MEDIAKENDARI.com, Sabtu 14 November 2020 melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) BMKG, Akhmad Taufan Maulana mengatakan pesan tersebut tidak benar.

“Kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas,” ujarnya.

Isi pesan berantai tersebut menyebutkan bahwa saat ini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, serta dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.

Berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat suhu tertinggi terjadi di wilayah Bima, Sabu dan Sumbawa yakni mencapai >36°C pada catatan meteorologis, Kamis 12 November 2020 lalu.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2°C. Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini. Suhu itu masih berada dalam rentang variabilitasnya di November ini,” terang Akhmad.

Akhmad menjelaskan suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantarnya:
Pertama, ada November ini kedudukan semu gerak matahari berada tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa ini akan terjadi dua kali yaitu di November 2020 dan April 2021, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Kedua, cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan sehinggga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam 2 hari terakhir.

Untuk di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini suhu udara masih dalam kategori normal. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Meteorologi dan Maritim Klas II Kendari, Ramlan saat dihubungi via telepon seluler.

Ia mengungkapkan, saat ini suhu maksimum di wilayah ini berkisar antara 33-34°C, dan ini masih kategori normal.

“Masyarakat Sultra jangan terlalu panik dengan pesan berantai yg ada di medsos, mengingat saat ini wilayah Sultra sudah mau memasuki musim hujan, sehingga suhu udara tinggi yang di khawatirkan itu sangat kecil kemungkinan akan terjadi di Sultra. Berbeda dengan negara wilayah bagian utara Ekuator seperti India, China maupun eropa tengah, mereka mungkin akan mengalami dampak suhu tinggi tersebut,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page