Kendari

BMKG Sultra Prediksi Tiga Hari Mendatang Terjadi Cuaca Buruk

315
×

BMKG Sultra Prediksi Tiga Hari Mendatang Terjadi Cuaca Buruk

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi, Sumber : Internet

Reporter : Ferito Julyadi

KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) memprediksi untuk tiga hari kedepan, yakni 9 – 11 September 2020 terjadi cuaca buruk. Untuk itu, BMKG Sultra mengeluarkan imbauan waspada.

Wilayah daratan dan kepulauan Sultra yang terletak diantara Teluk Bone pada bagian barat, Laut Banda pada bagian timur, dan Laut Flores pada bagian selatan membuat dinamika atmosfer Sultra bervariasi.

Berdasarkan hasil analisis dan pantuan BMKG terhadap dinamika atmosfer, Rabu 09 September 2020, terlihat adanya gangguan skala regional yaitu MJO dan gelombang type Low di wilayah Utara Sultra sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah tersebut, adanya daerah pertemuan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah perairan Sultra.

Kepala Stasiun Maritim Klas II Kendari, Ramlan melalui siaran pers yang diterima MEDIAKENDARI.Com menjelaskan, massa udara basah Lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapi 70 – 90 persen, serta indek labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra.

“Suhu Muka Laut di wilayah sekitar Sultra cukup tinggi dan hangat terutama bagian Laut Banda, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan yang cukup tinggi di wilayah Sultra,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Lanjut Ramlan, dengan kondisi tersebut pihaknya memperkirakan potensi cuaca ekstrem dengan curah hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang akan terjadi di beberapa wilayah Sultra.

Ramlan mengatakan tiga hari kedepan cuaca ekstrem akan terjadi di Kendari, Koltim, Konkep, Konut, Butur, Konawe, Konsel, dan Kolaka, Bombana, dan Muna.

Tidak hanya itu, Ramlan juga mengungkapkan, potensi cuaca berupa angin kencang yang dapat mencapai diatas 15 knot sehingga berpotensi gelombang sedang dengan Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter.

Gelombang ini akan terjadi di Perairan Baubau bagia utara dan selatan, Perairan Utara Wakatobi bagian barat, Perairan Selatan Wakatobi bagian barat, Perairan Manui Kendari bagian barat, dan Teluk Tolo bagian Barat

“Kami perkirakan gelombang tinggi akan terjadi di Laut Banda Timur Sultra bagian barat, utara, timur dan selatan. Kemudian Perairan Manui Kendari bagian timur, Perairan Utara Wakatobi bagain timur, Perairan Selatan Wakatobi bagian timur, Teluk Tolo bagian timur, dan Perairan Banggai bagian selatan dengan tinggi gelombang mencapai 2.5 – 4.0 meter,” ungkapnya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada, khususnya terhadap dampak yang ditimbulkan oleh curah hujan tinggi diantaranya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Bagi para nelayan harap diperhatikan risiko tinggi gelombang. Serta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada.


“Kami imbau agar masyarakat tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” pungkasnya. (2).

You cannot copy content of this page