Reporter: Ardilan
Editor: La Ode Adnan Irham
BAUBAU – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) berencana mengusulkan diberlakukannya tes urine kepada siswa setingkat SMA. Tujuannya agar BNN dapat mendeteksi serta mencegah peredaran narkotika di lingkungan pendidikan khususnya SMA.
Kepala BNNK Baubau, Alamsyah Djufri, mengungkapkan, langkah awal agar sekolah-sekolah tingkat SMA bersedia menerapkan tes urine kepada siswa-siswinya, bakal disosialisasikan terlebih dahulu atau talk show di salah satu sekolah yaitu SMAN 2 Baubau.
Tujuannya, kata Alamsyah, agar pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan murid-murid tidak kaget apabila nanti pengetesan urine sudah mulai diberlakukan. BNK Baubau juga telah berkoordinasi dan disepakati Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra.
“Kami minta kepada pihak sekolah untuk lebih memperketat siswa-siswa yang akan masuk dan sudah dinyatakan lulus mendaftar di sekolah lanjutan atas (SMA/SMK) dengan jalan pemeriksaan urine. Kita berharap (Pemeriksaan urine) mulai berlaku tahun ini. Tapi kalau tidak tahun depan (2020) sudah bisa diterapkan,” papar Alamsyah Djufri kepada Mediakendari.com, Kamis (3/10/2019).
- Dua Warga Konawe Usai Pulang Umroh, Doakan Pasangan HADIR Jadi Bupati Konawe
- Unsur Pimpinan DPRD Konawe Masa Bakti 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
- ASR-HUGUA Bakal Bentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerah Untuk Bina Potensi Anak Muda
- Cabup Harmin Ramba Beri Penjelasan Kepada Cawabup Syamsul Ibrahim Terkait Konsep Pembangunan Konawe Maju Menuju Kota PADI buat Samsul
- Pengerjaan Jalan Lambuya – Motaha Capai 80 Persen, Ketua DPD Gerindra Sultra : Panjang Jalan Yang Akan DiKerjakan 23,5 KM
- Paslon No 3 HADIR, Tampil di Panggung Debat Dengan Menguasai Materi dan Bermartabat
Usulan tes urine dikalangan siswa SMA/SMK itu menurutnya; berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2018 tentang rencana aksi nasional pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
“Kita juga akan membentuk tim satgas di lingkungan pendidikan. Kami sudah bertemu para kepala-kepala sekolah dan mereka menyiapkan masing-masing tiga muridnya sebagai perwakilan kelas masing-masing. Setelah direkrut dan dibentuk, kita akan ajari cara mensosialisasikan bahaya narkoba,” ujarnya.
Terkait anggaran, Alamsyah menerangkan, berdasarkan MoU BNN dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, belum ada instruksi siapa yang akan membiayai anggaran penerapan tes urine itu. Namun jika penerapannya diberlakukan ke daerah-daerah, maka pihak sekolah yang mengatur hal tersebut.
“Mungkin kepala sekolah atau dari komitenya yang mengatur. Kalau yang terjadi di Kendari itu dibebankan ke orang tua murid,” pungkasnya. (B)