Reporter: Hasrun
RUMBIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal mengeruk saluran air di belakang kawasan pemukiman di Kelurahan Doule, Kecamatan Rumbia.
Pengerukan dilakukan untuk mengangkat sampah dari dasar sungai yang disinyalir menjadi penyebab banjir, karena berkurangnya daya tampung saluran tersebut terhadap air hujan.
Kepala BPBD Bombana, Andi Syarifuddin menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemantauan pasca banjir 17 Februari 2020 lalu, diketahui jika saluran tersebut sebagai menyebab melupnya air ke pemukiman warga.
“Terjadi pendangkalan dan kotor. Bisa saja juga terjadi penyempitan drainase, saluran dalam kota yang kotor akibat sampah. Sehingga bisa menyebabkan banjir,” kata Syarifuddin diruang kerjanya, Jum’at 28 Februari 2020.
Menurutnya, setelah pihaknya melakukan rapat dengan sejumlah instansi disepakati akan dilakukan pengerukan saluran tersebut. Untuk waktu pengerjaan saluran selama masa tanggap darurat yakni 14 hari.
“Tetap menghimbau warga daerah itu, agar tetap waspada bencana di musim penghujan,” pesan Syarifuddin.
Sementara itu, Kabid Penanganan Darurat BPBD, Muhammad Yunus menuturkan, anggaran pengerukan 1saluran sebesar Rp 43 juta dengan jarak satu kilo meter, termasuk untuk pembelian Alkon, dan biaya operasional.
“Di saluran banyak tanah, sehingga terjadi penyempitan atau pendangkalan. Jadi akan diangkat tanahnya, supaya tidak terjadi luapan air,” tutupnya.