Reporter : Mumun
Editor : Kang Upi
WANGGUDU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara hingga saat ini belum menerima keluhan masyarakat terkait adanya kekeringan atau berkurangnya air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Konut, Djasmiddin mengatakan saat ini instansinya masih fokus menangani pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi korban banjir beberapa waktu lalu.
“Belum ada laporan masuk terkait kekeringan. Dan terkait dengan kekeringan ini, BPBD belum bisa untuk menangani karena kami masih fokus percepatan pembangunan huntara. Biar ada keluhan, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena anggarannya tidak ada di kami,” kata Djasmiddin, Senin (21/10/2019).
Soal kekurangan air bersih pada musim kemarau ini, lanjut Djasmiddin, harusnya bukan hanya BPBD yang dapat menanganinya. Namun, ada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dapat ambil bagian menangani hal tersebut.
“Damkar itu bukan hanya fungsinya waktu terjadi kebakaran, mereka itu punya mobil tangki. Begitu pula dengan DLH punya mobil tangki air. Harusnya ada sinkronisasi antar OPD, tidak semata-mata difokuskan pada BPBD. Memang tupoksinya BPBD, tapi jangan terlalu dibebankan ke kami. BPBD punya beban kerja yang cukup berat,” ujarnya.
Baca Juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
Salah seorang warga Desa Andeo Kecamatan Lasolo, Jefri mengeluhkan kurangnya air bersih akibat musim kemarau yang melanda. Saat ini, untuk menanggulangi pasokan air bersih ia harus membeli air.
“Saya terpaksa beli air bersih itu per tower Rp.60 ribu dan itu pun hanya bisa digunakan dua hari. Ini sudah terjadi berapa bulan. Saya harapkan ada penanganan dan solusi dari pemerintah, karena ini tiap tahun selalu kesulitan air bersih,” katanya.(b)