Reporter : Rahmat R.
KENDARI – Dalam waktu dekat, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI di Kendari, berencana mengoperasikan jembatan darurat (Baily) di jalur Trans Sulawesi yang amblas akibat hujan deras di Kelurahan Rauwa, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pengujian ini dijadwalkan pekan depan, Senin (29/07/2019), dengan ukuran jembatan darurat selebar 4 meter dan panjang 60 meter.
Kepala BPJN XXI Kendari, Yohanis Tulak Tondingora menjelaskan, pembangunan jembatan darurat itu untuk akses yang menghubungkan kembali jalan yang terputus akibat longsor beberapa waktu lalu.
“Kita kerja keras, untuk mengerjakan ini semua. Mudah-mudahan besok tidak hujan, agar penyangganya bisa kita pasang besok. Dan kita bisa uji coba jembatan daruratnya hari Senin,” terangnya saat diwawancarai usai melakukan pertemuan dengan Dishub Sultra, Polda Sultra dan beberapa instansi terkait, Jumat (26/07/2019).
Menurutnya, rencana uji coba jembatan darurat masih akan tergantung pada kondisi cuaca nantinya. Karena kondisi tanah di lokasi tersebut yang masih labil sehingga gampang longsor.
BACA JUGA :
- PT Electronic City Indonesia Resmi Buka Gerai Baru di The Park Mall Kendari, Hadirkan Ragam Promo
- ASR-HUGUA Bakal Bentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerah Untuk Bina Potensi Anak Muda
- Partai Gerindra Berangkatkan Dua Warga Konawe Pemenang Paket Umroh Saat Deklarasi Paslon HADIR
- Kadis Kominfo Sultra Apresiasi Kehadiran BSSN RI untuk Gelar Rapat Bersama dan Evaluasi Keamanan Siber dan Sandi Negara
- Buka Kegiatan Orientasi Anggota DPRD Kabupaten Buton, Busel, dan Buteng, Pj Gubernur Sultra : Saya Berharap Anggota DPRD Dapat Menjalankan Tugasnya Dengan Baik
- Pj Gubernur Sultra Apresiasi Kegiatan Gerakan Pangan Murah Secara Serentak di 17 Kabupaten/Kota Se Sultra
Ia juga menyebut, rencananya pengoperasian jembatan ini hanya akan dibuka untuk satu arah saja, baik dari arah Konawe maupun arah Kendari. Sementara kendaraan yang melintasi jembatan itu pun akan dibatasi, maksimal 15 ton.
“Kita akan uji coba, tetapi tergantung cuaca juga. Intinya jembatan ini hanya bisa dilewati kendaraan yang muatannya maksimal berat 15 ton. Memang rencananya hanya satu arah, tapi kita masih bahas dengan Dirlantas apakah yang dari kendari yang lewat jembatan itu atau dari arah konawe. Sisanya akan lewat jalur alternatif yang sudah kita siapkan, jembatan ini akan kita fungsikan sampai perbaikan jalan permanennya selesai,” jelas pria berkacamata ini.
Yohanes menyebutkan, proses pengerjaan jalan Trans Sulawesi secara permanen masih dalam tahap tender atau lelang. “Rencananya, pihak BPJN XXI Kendari akan menanam tiang pancang di bibir sungai Konaweha, sedalam 15 sampai 24 meter,” tukasnya. (A)