Reporter: Hasrun.
RUMBIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan 14 persen warga di daerah tersebut, bisa melakukan sensus penduduk secara online.
Kepala BPS Bombana, Hasyuril Hadini mengatakan, sensus penduduk online dimulai sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020, untuk memudahkan masyarakat dalam proses pendataan.
“Kita harapkan wilayah yang punya jaringan internet agar berpartisipasi dalam sensus online,” kata Hasyuril Hadini usai rapat koordinasi daerah senses penduduk di Aula Auditorium, Jum’at 6 Maret 2020.
Selain sensus dengan metode online, BPS juga akan melakukan sensus dengan cara wawancara door to door sebagaimana metode sebelumnya, dimulai pada Juli 2020 mendatang.
“Setelah benar mengisi datanya di sensus online, maka akan falid. Jika belum akan terlihat di aplikasi. Artinya masih eror, dan kami akan kunjungi kembali dan melakukan wawancara pad Juli nanti,” terangnya.
Menurutnya dengan metode online, proses sensus penduduk akan lebih mudah karena hampir semua warga sudah menggunakan android dan dapat mengakses internet, maka situs BPS secara online.
“Dengan online kita juga tidak perlu kerumah warga. Namun kami tetap akan mengecek setiap warga yang melakukan pendataan online yang masih eror. Misalanya usia anak lebih tua dibandingkan orang tuanya itu namanya eror,” jelasnya.
Untuk teknis sensus dengan metode online, warga bisa mengakses melalui situs www.sensus.BPS.go.id. Setelah itu akan keluar secara otomatis petunjuk untuk memasukan NIK, KK dan nomor Surat Nikah.
“Disitu nanti di minta buat akun, lalu cek keberadaan fasilitas rumah. Tujuannya untuk melihat tingkat kesehatan. Untuk target sensus tahun 2020 BPS menargetkan 14 persen,” tutupnya.