Reporter : Taswin Tahang
KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan sebesar 0,28 poin dibanding Februari 2020.
Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud menjelaskan, pada periode Maret 2020 pihaknya mencatat capapaian angka NTP sebesar sebesar 97,28 dibanding Februari yang hanya 97,01.
“Naik 0,28, subsektor yang mengalami kenaikan nilai tukar petani hanya terjadi pada tanaman perkebunan rakyat yang tadinya 93,67 menjadi 95 atau meningkat 1,42 %,” jelas Mohammad Edy Mahmud, Rabu 1 April 2020.
Sementara untuk subsektor lainya, kata Edy Mahmud, mengalami penurunan dan ini sangat disayangkan buat pendapatan para petani di Sultra.
“Tanaman pangan menurun -0,29, kemudian holtikultura -1,75, peternakan -0,29, perikanan -0,02, Jadi nilai tukar petani kita meskipun naik pada bulan ini tapi tidak semua subsektor,” ungkapnya.
Selain NTP, untuk Maret 2020 indeks konsumsi petani juga naik dibandingkan Februari 2020, sebesar 103,63.
“Indek konsumsi petani untuk rumah tangga sebesar 103,63 meningkat 0,14 % dibandingkan bulan lalu yang berarti terjadi inflasi pedesaan itu sebsar 0,14,” pungkasnya.
