KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ungkap hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Provinsi Sultra.
Statistisi Ahli Madya BPS Sultra, Ahmad Luqman pada Senin (30/01/23) mengungkapkan angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) Sultra mencapai 2,57 %.
Capaian tersebut terus menurun namun masih cukup jauh dari Replacement Level yakni 2,1%.
Sementara itu untuk angka kelahiran Sultra berdasarkan kelompok umur tertentu (ASFR) tertinggi berada pada kelompok umur 25-29 tahun dengan angka sebesar 142,79%.
“Maknanya ada 142-143 kelahiran per 1.000 perempuan umur 25-29 tahun,” bebernya.
Tidak hanya pada angka kelahiran, Ahmad juga membeberkan pada angka Kematian Bayi (AKB)/Infant Mortality Rate (IMR) di Sultra mencapai 23,29% artinya terdapat sekitar 23 bayi meninggal sebelum berusia 1 tahun di antara 1.000 bayi yang lahir hidup di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Ahmad juga menjelaskan terdapat penduduk Sultra yang lahir di provinsi lain. Pada angka migrasi Sultra mencapai 16,47% yang artinya terdapat 16-17 orang dari 100 penduduk yang lahir di provinsi lain.
“Pada migrasi risen Sultra sebesar 3,06 persen, artinya terdapat sekitar 3 orang dari 100 penduduk Sulawesi Tenggara bertempat tinggal di provinsi lain pada 5 tahun sebelumnya,” jelasnya.
Khusus prevalensi disabilitas pada penduduk, Ahmad mengungkapkan anak perempuan usia 5 tahun ke atas lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
“Anak perempuan 1,58 persen lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang berada pada angka 1,38 persen,” ucapnya.
Sedangkan pada sektor penggunaan bahasa daerah, penduduk Sultra usia 2 tahun ke atas lebih banyak menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga yakni sebesar 46,66% jika dibandingkan di lingkungan tetangga/kerabat yang sebesar 42,21%.
Reporter: Dila Aidzin