Reporter: M Ardiansyah R.
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Pembukaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dibuka Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dengan ditandai lima kali pemukulan gong, Sabtu (2/11/2019).
Berbagai macam tampilan disuguhkan mulai dari musik bambu Sekolah Dasar (SD) binaan Nurlin Surunuddin, istri Bupati Konsel, selain itu musik angklung serta tarian teradisional Sultra, Lariangi menghibur 12 Gubernur, 71 Bupati dan Wali Kota seluruh Indonesia, termasuk 23 duta dari 16 perwakilan negara sahabat serta enam lembaga besar internasional.
Gubernur Sultra dan Menteri Pertanian memberikan sarana pertanian kepada masyarakat Sultra, perlindungan jaminan sosial kepada 18.000 petani dan bantuan rumah produksi.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, kegiatan itu salah satu upaya mendorong pangan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kebutuhan dan kedaulatan pangan.
BACA JUGA:
- Sukses Pimpin Konawe, Pj Bupati Harmin Ramba : Tingkat Inflasi di Kabupaten Konawe pada Bulan Juni 2024 Terendah Se Sultra
- Gelar RUPS Tahun Buku 2023, Bank Sultra Bagikan Dividen Rp.282 Miliar kepada Pemegang Saham
- Bank Sultra Raih Penghargaan dan Miliki Kinerja Keuangan Terbaik dari The Asian Post Best Regional Champion 2024
“Yang setiap tahun dilaksanakan dalam upaya meningkatakn kedaulatan pangan secara umum memperkuat kerjasama antar masyarakat, pemerintah dan negara sahabat,” ucapnya Ali Mazi.
Ditempat yang sama Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo berharap, pertanian bisa berlimpah untuk memproduksi kebutuhan bahan pokok. Potensi yang besar tersebut adalah modal dasar untuk meningkatkan produksi pangan terutama di Sultra ini.
“Dua dan lima November ini adalah momen bagi masyarakat Sultra ini, saya yakin acara ini menjadi rahmat bagi Sultra khususnya dan Konsel lebih khusus lagi saya berharap dengan adanya HPS ini pertanian makin berkembang dan maju,” ungkapnya.
Selain itu, Camat Angata, Hasran Parenda saat ditemui di lokasi mengatakan, lokasi HPS merupakan lokasi unik karena perkembangan kakao secara merata dan konfensional, konsepnya dipadukan antara peternakan, pangan dan tanaman jangka pendek.
“Geografisnya cocok dengan perkembangan kakao dan menjadi sentral perkebunan kakao terbesar, untuk luas area perkebunan kakao 500 hektar 21 hektar dengan kondisi siap panen jadi kami mempersiapkan 9 ribu meter persegi,” jelasnya Hasran. (A)