Redaksi
KONAWE – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa masih tetap memprioritaskan pembangunan daerahnya ke tiga sektor yakni pertanian, perikanan dan perkebunan. Hal itu ditegaskannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tahun 2020 di Hotel Grand Nugraha, Kamis 12 Maret 2020.
Dari tiga sektor itulah lahir program-program briliant yakni sejuta sapi, sejuta beras dan seribu kolam. Ketiga sektor itu juga masih menjadi andalannya karena terbukti mampu meningkatkan angka kesejahteraan dan berkontribusi besar mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Konawe.
“Buktinya, angka pertumbuhan ekonomi kita melebihi Sultra. Itu prestasi yang membanggakan, semua itu diraih bukan karena kerja saya sendiri. Namun akumulasi kerja yang dijalankan semua stakeholder yang ada di Konawe,” papar Kery besan Bupati Jeneponto, Drs H Ikhsan Iskandar
MSi itu.
Tiga sektor tadi lanjutnya, memiliki potensi sangat besar serta akan jadi kearifan lokal masyarakat Konawe, sehingga konsep pembangunan “Konawe Gemilang” dapat terealisasi membangun masyarakat mandiri, berkelanjutan dan berdaya saing.
Dalam musrenbang kata dia, sangat penting untuk membahas rencana-rencana kebijakan yang akan diprogramkan di tahun selanjutnya.
Beberapa capaian prestasi yang sudah ditorehkan pemkab Konawe, lanjutnya, tidak terlepas dari sebuah perencanaan yang matang. Salah satunya, lewat musrenbang itu sendiri.
Ia sangat mendambakan seluruh warganya selalu bisa makan, sehat dan tumbus cerdas. Untuk mewujudkan hal itu, ia terus mengerahkan seluruh kemampuan sumber daya di Konawe. Niat itupun tak lepas dari predikat Pemkab Konawe sebagai daerah lumbung pangan di Sultra.
“Saya tidak mau ada ayam yang mati di lumbung padi. Jadi, mari kita program unggulan itu untuk mewujudkan visi Konawe Gemilang. Saya yakin, Konawe Gemilang nantinya akan bertransformasi menjadi Sultra Gemilang,” ungkapnya.
Selain tiga sektor itu, pembangunan infrastruktur juga kian digenjot. Menurut Kery, infrastruktur, sarana dan prasarana, misalnya jalan maupun jembatan sangat diperlukan memobilisasi hasil-hasil pertanian, perikanan dan peternakan.
“Kita target tahun ini 80 persen infrastruktur sudah rampung. Misalnya, perbaikan akses jalan di kecamatan Puriala dan di beberapa wilayah lain. Mudah-mudahan anggaran kita bisa mencukupi untuk menggenjot infrastruktur,” tutupnya. (Adv)
