Reporter : Rahmat R.
Editor : Indah
KENDARI – Pernyataan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, yang mengatakan, sembuhnya para pasien positif Covid-19 di RSU Bahteramas, berkat jamu yang diberikan pihak Pemprov, coba diluruskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSU Bahteramas, dr. Hasmudin, Rabu, 17 Juni 2020.
Kata dia, jamu yang dimakud Gubernur Sultra itu adalah obat herbal yang didatangkan dari pusat dan diundang langsung oleh orang nomor satu di Bumi Anoa ini.
“Apa yang dimaksud pak gubernur itu, adalah obat herbal prebiotik. Obat itu diberikan hanya untuk mempercepat kesembembuhan pasien Covid-19. Karena sebelumnya pasien sudah diberikan obat sesuai protokol kesehatan, ” Kata dr. Hasmudin, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Dia menjelaskan, semua proses penyebuhan pasien Covid-19 di RSU Bahteramas, telah sesuai protokol kesehatan yang diberlakukan pihak rumah sakit.
Dokter ahli bedah itu, menjelaskan, protokol kesehatan yang dimaksud yakni minum obat setiap hari, madu dan vitamin sesuai anjuran dokter.
“Pasien juga di swab dan diberikan suplemen sesuai buku saku dari kementerian kesehatan yakni probiotik. Ini termasuk salah satu obat herbal. Tapi, perlakuan obat-obatan yang diberikan, standarnya tetap berjalan, ” jelasnya.
Karena itu, lanjut Hasmuddin, tidak bisa disimpulkan, pasien yang positif Covid-19, sembuh karena obat herbal
“Para pasien ini, selain minum herbal juga tetap minum obat-obatan yang disediakan pihak rumah sakit. Jadi kita tidak bisa simpulkan, mereka sembuh karena herbal. Herbal itu hanya memperkuat imun, ” ujarnya.
Lebih lanjut pengganti dr. Sjarif itu mengatakan, jumlah pasien di RSU Bahtermas menjadi 2 orang. Padahal sebelumnya, tersisa 1 orang saja.
“Sebelumnya sisa satu, tapi ada tambahan yang dari Baubau. Ketika di swab ternyata positif. Jadi sekarang masih ada 2 orang, “tandasnya.