Reporter: Taswin Tahang / Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara murka lantaran beras petani di daerahnya dibeli Bulog dengan harga murah dan dibawah harga yang ditetapkan pemerintah.
Kata dia, beras petani Konawe hanya dibeli seharga Rp 3.500 sampai Rp 3.700 perkilo gram. Sementara yang ditetapkan pemerintah Rp 4.300 perkilo gram.
“Bedanya hampir sampai Rp 800 per kilo,” kesalnya ketika dihubungi Mediakendari.com, Sabtu 16 Mei 2020.
Hal itu menurutnya sangat merugikan petani di Konawe. Buntutnya akan lebih jauh yakni berdampak pada kesejahteraan para petani, apalagi ditengah pandemi corona saat ini.
Bulog Divre Sultra dan Bulog di Konawe menurut Gusli, harusnya mampu memprediksi risiko pembelian yang murah tersebut.
“Jadi kalau menurut saya, Bulog ini jangan ambil beras lagi, kalau dia punya kuota 8.000 ton, stok 3.000 ton bisa untuk gabah kering panen yang nantinya bisa diolah lagi menjadi beras baru,” ungkapnya.
Gusli berharap Bulog membelih gabah kering panen minimal 300 ton untuk mengisi gudang-gudangnya yang tersebar di beberapa daerag di Sultra.
“Bulog Jangan cuma beli beras, tetapi beli gabah kering panen juga supaya dia selamatkan petani kita juga,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Mediakendari.com belum mengkonfirmasi Bulog Sultra. (B)