Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Realisasi pembelian beras oleh Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) terhadap hasil produksi para petani meningkat di masa pandemi. Dibandingkan tahun sebelumnya, peningkatan yang tercatat hampir 1000 ton.
Diungkapkan, Kepala Perum Bulog Sultra, Ermin Tora, realisasi pembelian beras periode Januari – Oktober 2020 sebesar 18.700 ton. Sedangkan di tahun 2019 pada periode yang sama, hanya 17.400 ton.
“Kenaikan itu disebabkan karena cepatnya pembayaran. Hari ini petani datang menjual berasnya, hari itu uangnya mereka terima. Jika ditempat lain kadang ditunda pembayarannya, sehingga petani lebih memilih menjual ke kami,” ujar Ermin Tora via selulernya, Selasa 20 Oktober 2020.
Bulog Sultra sendiri, kata Ermin, menargetkan realisasi pembelian beras petani di tahun 2020 ini sebesar 24 ribu hingga 30 ribu ton. Dengan harga pembelian pemerintah (HPP) beras sebesar Rp 8.300/Kg.
Menurutnya, atas peningkatan target pembelian beras petani tersebut, saat ini terdapat penambahan sebesar 200 – 300 ton beras hasil produksi petani yang masuk gudang Bulog per harinya.
“Saat ini stok beras di gudang sudah hampir mencapai 4 ribu ton dan masih akan terus bertambah hingga November 2020 nanti, mengingat semua daerah telah memasuki masa panen,” pungkasnya.