DaerahHEADLINE NEWSKONAWE SELATANNEWSSULTRA

Bupati Konsel Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

809
Bupati Konsel H. Surunuddin Dangga ST.MM saat membacakan sambutan pada peringatan Hari Pancasila. Foto : Ist

Reporter : Erlin

Editor : Taya

ANDOOLO – Seperti di daerah lainnya di Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) juga melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Rumah Jabatan Bupati, Sabtu (1/6/2019).

Dalam kesempatan ini Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, ST.,MM. bertindak sebagai Inspektur Upacara yang dihadiri Wakil Bupati, Dr. H. Arsalim Arifin, SE., M.Si, Sekretaris Daerah (Sekda), Ir. Drs. H. Sjarif Sajang, M.Si, Kapolres Konsel, AKBP Dedy Adriyanto serta Dandim 1417/KDI Letkol Cvn Fajar Lutvi Haris dan pimpinan OPD Lingkup Pemkab Konsel.

Bupati Konsel, Surunuddin Dangga yang membacakan sambutan Plt. Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila RI, Hariyono, mengatakan Pancasila mampu menyatukan semua sebagai satu bangsa dan hidup dalam negara NKRI, yang saling menguatkan sebagaimana dalam konsep wawasan Nusantara di Wilayah Nusantara yang tumbuh flora dan fauna yang beragam, dan keberagaman ras, etnis, agama dan budaya, yang secara natural merupakan karakteristik dari keindonesiaan yang hidup berdampingan dengan kebahagiaan.

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa, kata Surunuddin, merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia.

“Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, tapi kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila,” katanya.

Olehnya itu, lanjut Surunuddin, Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan, ditengah-tengah keberagaman kondisi geografis, flora dan fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat. Yang mana, Ini hanya dapat dilanjut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif.

“Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara terus menerus serta harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yang juga sebagai bintang penuntun keberagaman yang dapat menjadi identitas Nasional dalam wadah dan slogan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya.

Lebih lanjut, Surunuddin mengatakan dalam konteks itulah sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap 1 Juni merupakan suatu keniscayaan, agar berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah di mana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga bangsa nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa sebagai bangsa besar, yang juga sebagai salah satu kebanggaan Nasional (National Pride).

“Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan Piagam Jakarta oleh panitia kecil tanggal 20 Juni, dan pengesahan pancasila dalam pembukaan undang-undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), tanggal 8 Agustus 1945 jadi tiga peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” kata Surunuddin.

Ia berharap perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi, yang diperlukan mulai saat ini adalah mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus-menerus.

“Dengan merayakan hari kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik,” pinta Surunuddin.

Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019 Pancasila juga perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi politik dan terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi Negara dan pandangan dunia, yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia.

“Dengan bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia. Kita Pancasila,” pungkas Surunuddin. (a)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version