KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam urutan ke-9 untuk angka stunting tertinggi di tahun 2023 secara nasional, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi yang pertama.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sultra, L.M Alwi berdasar Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Dalam kesempatan ini ia menyampaikan untuk angka tersebut mengalami penurunan dari yang sebelumnya di tahun 2022 lalu 30,2% menjadi 27,7% di tahun 2023.
“Kalau Sultra sendiri kemarin dari 30,2 sekarang dia turun menjadi 27,7 secara tingkat provinsi,” ujarnya kepada mediakendari.com, Jumat (2/6/).
Sedangkan untuk daerah yang mengalami angka stunting tertinggi di Sultra tahun 2022, yakni Buton Tengah (Buteng) sebanyak 41,6%. Kemudian diurutan kedua disusul oleh Kabupaten Bombana sebesar 35,3%, lalu Buton Selatan (Busel) 32,6%.
Olehnya itu untuk menurunkan angka tersebut Bappeda Sultra yang juga menjadi bagian dari tim percepatan penurunan stunting melakukan kordinasi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kemudian hasilnya dikomunikasikan di kabupaten/kota.
“Di Bappeda karena tugas kordinasi kami mengkoordinasikan kepada semua OPD di lingkup pemerintah provinsi lalu kita komunikasikan di kabupaten/kota,” ucapnya.
Sehingga untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan masing-masing kabupaten/kota, Bappeda Sultra membuat konvergensi ditiap tahunnya sekaligus menilai keseriusan daerah dalam melakukan penurunan stunting.
“Untuk tahun ini kita ingin lihat seberapa jauh yang dilaksanakan dengan yang dilaporkan di web monitoring kemendagri. Jadi substansi penilaian ini kita ingin memastikan apa yang dikerjakan teman-teman kabupaten dengan dilaporkan,” katanya.
Sebab menurutnya dalam upaya melakukan penurunan angka stunting ini bukan saja menjadi tugas dari BKKBN tapi harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan semua stakeholder terkait.
Adapun hasil penilaian di tahun 2022 lalu untuk di daerah Sultra yang mendapatkan peringkat tertinggi dalam upaya penurunan angka stunting di raih oleh Kabupaten Kolaka, kemudian Buton dan ketiga Kolaka Timur (Koltim).
“Kalau tahun lalu itu untuk daerah yang juara penurunan angka stunting, Kolaka, kedua Buton dan Ketiga Koltim. Sedangkan untuk tahun ini kita sudah nilai tapi kita belum plenokan,” tuturnya.
“Belum bisa dipublis itu karena keputusan harus menunggu SK Gubernur,” pungkasnya.
Reporter : Muhammad Ismail